1. HOME
    2. FRESH
MONEY WEEKEND

Menguak Mitos Wisata Pulau Kemaro di Palembang

By Rizki Astuti 18 Maret 2016 15:06
Legenda Saudagar Tiongkok
Mitos ini berkaitan erat dengan sebuah legenda pada zaman kerjaan Palembang, yaitu kisah cinta putri Fatimah dengan saudagar dari Tiongkok yang bernama Tan Bun An. Pasangan tersebut baru saja pulang dari Tiongkok dengan membawa tujuh guci dari orang tua Tan Bun An.
 
Namun nahas, sesampainya di pesisir Sungai Musi, Tan Bun An terkejut bukan kepalang. Karena guci-guci tersebut hanya berisi sawi asin. Merasa kecewa, dia menendang guci itu ke dalam sungai.
 
Sayangnya, guci terakhir pecah di dek kapal dan diyakini berisikan hadiah. Tan Bun An lalu berenang ke dalam sungai, dan tak kunjung muncul ke permukaan. Melihat hal itu pengawalnya pun lantas menyelam untuk mencarinya, tapi justru keduanya tidak muncul. 
 
Akhirnya, Siti Fatimah juga ikut menyeburkan diri ke air demi mencari kekasihnya. Mereka semua tak muncul ke permukaan air dan konon munculah Pulau Kemaro di tempat mereka bertiga itu. 
 
Legenda tersebut tertera di dekat Vihara Hok Tjing Rio yang ditulis oleh Disparbud Kota Palembang tahun 2009. Hal inilah yang diyakini masyarakat sebagai lambang cinta sejati.
 
Tertarik untuk mendapatkan cinta sejati di sini? Silahkan langsung datang ke Pulau Kamaro, Palembang yang letaknya kira-kira enam kilometer dari jembatan Ampera. Sehingga untuk ke sana Anda perlu menggunakan perahu getek dengan biaya pulang-pergi sebesar Rp70 ribu per-orang.
 
Jangan khawatir untuk masuk ke dalam pulau Kamaro tidak dikenakan biaya. Di sini Anda juga bisa melakukan aktivitas berfoto bersama, karena selain terdapat pohon cinta, ada sebuah kelenteng dan pagoda yang menjulang tinggi serta patung Budha. (dwq)

(ra/ra)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section