1. HOME
  2. FINANCE
BISNIS SEUMUR JAGUNG

Redupnya Eksistensi Batu Akik di Dunia Bisnis

Pada masanya, bisnis ini terlihat sangat menggiurkan.

By Putri Nabilla 24 November 2015 19:02
Suasana di Pasar Rawa Bening, Jakarta Timur/Putri Nabilla Money.id

Money.id - Satu tahun terakhir batu akik atau gemstone melejit. Menjual batu akik menjadi peluang bisnis baru yang menguntungkan.

Bisnis yang semula timbul itu kian redup secara perlahan. Hal ini terlihat dari pantauan Money.id di Pasar Rawa Bening, Jakarta Timur, Selasa 24 November 2015. Kini pasar batu di sana tidak seramai dan seheboh satu tahun lalu.

Pada masanya, bisnis ini terlihat sangat menggiurkan. Koleksi batu akik digandrungi oleh semua kalangan termasuk anak muda.

Tak heran banyak pengusaha dadakan yang mencoba peruntungannya di tengah tren batu akik yang merebak.

Achmad Riyadi (35) salah satu pedagang batu akik di Rawa Bening mengaku memulai bisnis batu dari 15 tahun yang lalu jauh sebelum demam batu akik melanda. Dia membuka usaha dengan modal ratusan juta rupiah.

Diakui Riyadi, munculnya tren batu akik dipengaruhi oleh pemberitaan yang dibesar-besarkan oleh media.

Batu China sintesis/Putri Nabilla

Makin ramainya batu akik mempengaruhi harga sewa kios di Pasar Rawa Bening yakni berkisar Rp120 juta per tahun.

Namun, Riyadi mengaku kios yang ia gunakan untuk berdagang sudah milik sendiri yang ia beli sekitar Rp2 miliar.

Pada saat naik daun, Riyadi menjelaskan sangat banyak orang yang mencari batu dari berbagai daerah.

"Semuanya tumpah ruah ke sini tak ada kios yang sepi pembeli, sampai mau istirahat makan saja susah. Bahkan setiap hari ada saja maling tertangkap karena melihat kesempatan padatnya pembeli," ucap Riyadi.

Untuk omzet penjualan batu akik yang ia peroleh pada saat tren sangat mencengangkan, yakni mencapai Rp30 sampai Rp50 juta per hari. Namun kini pamor batu akik kian lama kian redup. Ternyata batu akik hanya mampu eksis selama satu tahun.

"Berburu batu akik merupakan bagian dari hobi, jadi tren ini redup karena faktor kejenuhan orang-orang, dan itu wajar," ujarnya.

Riyadi tak hanya menjual batu akik saja, ia juga menjual perhiasan mutiara, swarovski dan kristal. Kini penghasilan untuk batu akik hanyalah berkisar ratusan ribu per hari.

Menurut Riyadi, batu akik mulai redup sekitar dua pekan setelah lebaran. Sejak saat itu batu akik mengalami penurunan dan terus anjlok hingga sekarang.

Koleksi bacan Garut

Contohnya saja batu solar padang yang saat booming dijual seharga Rp500 ribu kini hanya berkisar Rp50 ribu bahkan di pinggir jalan hanya Rp5 ribu. Ini diakibatkan oleh supply yang meningkat tetapi permintaannya menurun.

Efek dari terjun bebasnya batu akik adalah banyak pedagang yang rugi bukan dari segi materi saja tetapi berujung pada psikis.

Tidak sedikit yang mengalami gangguan jiwa, kabur karena tak kuat bayar utang, bahkan ada yang kerap kali mencoba bunuh diri akibat kerugian yang mereka alami.

Riyadi berpendapat bahwa bisnis batu akik akan naik pamor lagi nanti meski ia tak tahu kapan. "Karena ini menyangkut hobi, jadi pasti ada masanya mereka mencari lagi," ujarnya. (poy)

(da/pn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section