1. HOME
  2. FOODILICIOUS
BISNIS SEUMUR JAGUNG

Sempat 'Renyah', Bisnis Jamur Crispy Kini 'Melempem'

Sifat bisnis kuliner segmen camilan sangat musiman, pedagang harus terus berinovasi.

By Nur Chandra Laksana 24 November 2015 14:57
Gerobak Jamur Crispy di daerah Depok (Nur Chandra / Money.id)

Money.id - Tahun 2013 lalu menjadi tahun "menjamurnya" bisnis camilan jamur crispy. Jamur yang sehat nan sedap dibalut dengan renyahnya tepung kulit garing dengan berbagai macam bumbu dan rasa memang menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat kuliner.

Persis seperti jamur itu sendiri, usaha jamur crispy ini pun berhasil menyebarkan "spora" lapak dagangnya ke berbagai penjuru. Sebut saja Jakarta, Bogor, Depok, dan Bandung menjadi tempat tumbuh suburnya bisnis ini.

Namun sayang, usaha ini hanya bertahan tak terlalu lama. Hanya dalam hitungan bulan, penjual jamur crispy berkurang dengan drastis.

"Awalnya sih saya per satu hari saya bisa menjual sekitar 200 hingga 300 bungkus," kata Anto, seorang penjual jamur crispy yang masih bertahan di daerah Depok.

Lebih lanjut ia mengatakan, "Kalau sekarang bisa jual 80 bungkus juga sudah Alhamdulillah."

Meskipun sudah mencoba berbagai macam inovasi, seperti menambahkan macam rasa dan lainnya, Anto mengaku bahwa cukup sulit menggairahkan kembali pasar jamur crispy.

"Saya juga tidak tahu bisa bertahan sampai kapan jualan jamur crispy ini. Kalau memang tidak bisa dilanjutkan, ya mau tidak mau saya harus tutup cari usaha lain," ujarnya.

Menurut Anto, salah satu penyebab "melempemnya" pasar jamur crispy adalah sifat bisnis kuliner segmen camilan yang sangat musiman.

Konsumen akan selalu mencari jenis panganan yang baru. Kondisi ini menuntut para pedagang untuk juga terus berinovasi.

"Kita harus cari apa lagi yang baru. Biar orang-orang gak bosen. Belum kepikiran ke depannya mau jualan apa," kata Anto. (dhi)

(a/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Foodilicious Section