1. HOME
  2. FINANCE
CHINA

CEO Hilang Misterius, Perusahaan di China Kebingungan

Gara-gara kasus aneh ini, saham Guotai Junan International sempat jatuh.

By Ita Malau 24 November 2015 15:07
Ilustrasi lantai bursa saham (Pixabay)

Money.id - Pejabat di sebuah anak perusahaan China berbasis di Hong Kong tengah kebingungan. Mereka tidak bisa menemukan CEO perusahaan itu.

Dikutip dari laman CNN, 24 November 2015, perusahaan bernama Guotai Junan International itu tengah mencari-cari pucuk pimpinan mereka bernama Yim Fung, yang menghilang sejak 18 November lalu. Gara-gara CEO itu menghilang secara misterius, saham perusahaan ini jatuh.

Dewan perusahaan kemudian menunjuk Wong Tung Ching yang kini menjabat sebagai wakil CEO untuk mengambil kendali perusahaan.  Meski dilanda kasus aneh itu, Guotai Junan menyatakan bahwa, "Operasional perusahaan berjalan normal dan stabil."

Senin (23/11/2015), saham perusahaan ini anjlok 12%. Namun, perusahaan ini bisa memperbaiki penjualan saham pada hari ini.

Perusahaan induk Guotai Junan--sebuah perusahaan sekuritas milik negara yang terdaftar di Shanghai-- Orang tua anak perusahaan, perusahaan sekuritas milik negara yang terdaftar di Shanghai, sempat jatuh 2% pada Selasa pagi.

Belum jelas mengapa Yim menghilang. Namun, hilangnya Yim bersamaan dengan langkah otoritas China menahan sejumlah petinggi perusahaan dan pejabat senior pemerintahan di sana. Otoritas China tengah membidik kasus insider trading yang marak saat gejolak menghantam pasar saham, tahun ini. Insider trading sangat merugikan karena transaksi perdagangan dilakukan dengan memanfaatkan informasi dari orang di dalam perusahaan.

Salah satu pejabat yang tengah disidik sejak awal bulan November adalah Yao Gang, wakil ketua Securities Regulatory Commission China. Menurut laman CSRC, dia juga pernah menjabat sebagai general manager di Guotai Junan dalam periode 1999 - 2002. Beberapa pekan lalu, otoritas China menahan Zhang Xun, Presiden Bank Pertanian China. Ini merupakan bank terbesar ketiga di dunia.

(im/im)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section