Money.id - Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro memberikan keterangan mengenai penerimaan pajak tahun 2015 di Kantor Pusat Direktorat Pajak Jakarta, Senin 11 Januari 2016.

Bambang menyebut, data yang diperoleh dari Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara atau SPAN, realisasi penerimaan pajak per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp1,05 triliun.

"Total pertumbuhan penerimaan pajak adalah 7.15 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 yang mencapai angka 6.92 persen. Pada tahun 2015 ini pula, untuk pertama kalinya penerimaan pajak tembus Rp1.000 triliun," ucapnya.

Bambang menambahkan, di tengah perlambatan kondisi perekonomian tahun 2015, pertumbuhan penerimaan pajak di luar PPh Migas mencapai 12,05 persen.

Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 7.81 persen.

Sedangkan di penerimaan PPh Migas mengalami pertumbuhan negatif sebesar 43.14 persen yang diakibatkan oleh rendahnya harga minyak mentah.

"Penerimaan wajib pajak 2015 juga ditunjang oleh kebijakan pemerintah dalam Paket Kebijakan Pajak Ekonomi yang memberikan fasilitas pengurangan tarif pajak bagi wajib pajak yang melakukan Revaluasi Aktiva Tetap. Pajak yang diperoleh dari kebijakan Revaluasi Aktiva Tetap adalah RP20,14 triliun," Bambang menuturkan.

(Laporan: Abdul Kharis)