Indeks Shanghai Composite turun 2,5 persen.
By Rohimat Nurbaya 11 Januari 2016 11:30
Ilustrasi bursa saham (Merdeka.com)
Money.id - Saham Asia terus merosot dan menderita kerugian besar setelah perdagangan China dua kali dihentikan pada pekan lalu.
Dikutip dari BBC, Indeks Shanghai Composite turun 2,5 persen ke angka 3.106,38 poin dalam perdagangan awal. Data inflasi yang makin lemah pada akhir pekan tak berhasil meyakinkan investor.
Sebenarnya pada Desember, inflasi konsumen China naik 1,6 persen dari tahun lalu. Kemudian dari bulan sebelumnya naik 1,5 persen.
Namun risiko deflasi tetap mengancam negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia itu. Penyebabnya karena harga biaya produksi barang terus menurun untuk 46 bulan berturut-turut, terakhir turun sebesar 5,9 persen.
Indeks Hang Seng juga turun 2,4 persen ke angka 19.964,64 poin menyusul anjloknya saham di bursa China.
"Rasanya kita berada di pusat ketakutan, panik, dan kebingungan di pasar global," kata ahli strategi pasar di perusahaan perdagangan saham IG, Chris Weston. (poy)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
