1. HOME
  2. FINANCE
EKONOMI

Buntut Kenaikan Suku Bunga The Fed terhadap Ekonomi Indonesia

Kegiatan Lembaga Jasa Keuangan cenderung melambat.

By Dian Rosalina 30 Desember 2015 15:31
Ilustrasi lonjakan kebutuhan uang (Merdeka.com)

Money.id - Memasuki akhir tahun 2015, volatilitas pasar cenderung menurun, sejalan kenaikan tingkat suku bunga The Fed. Sementara kegiatan Lembaga Jasa Keuangan cenderung melambat.

"Namun perlambatan tersebut lebih baik dibanding tahun lalu. Kredit perbankan per November 2015 tercatat tumbuh sebesar 98 persen, yaitu kredit rupiah naik 11 persen dan valas naik 4,2 persen," ujar Ketua Dewan Komisioner Otorita Jasa Keuangan Muliaman D Hadad saat jumpa pers Tutup Tahun 2015 OJK, Rabu 30 Desember 2015.

Muliaman berpendapat, berdasarkan pemantauan OJK, ketahanan industri perbankan dan Industri Keuangan Nonbank (IKNB) secara umum masih memadai.

Per November 2015, Capital Adenquacy Ratio (CAR) perbankan berada pada level 21,35 persen, jauh di atas ketentuan minimun 8 persen.

"Likuiditas di sektor perbankan masih terjaga, terlihat dari alat likuid yang cukup memadai untuk mengantisipasi potensi penarikan Dana Pihak Ketiga," ucapnya.

Meski terdapat peningkatan risiko pasar seiring meningkatnya volatilitas pasar keuangan dan melemahnya nilai tukar rupiah terkait suku bunga The Fed, Muliaman yakin tekanan pasar keuangan akan lebih rendah di tahun 2015.

Sementara itu OJK terus memantau perkembangan pasar dan perekonomian global maupun domestik yang mempengaruhi Sektor Jasa Keuangan (SJK).

Kerja sama yang kuat dengan pihak terkait dapat menyeimbangkan kinerja industri keuangan dan stabilitas sistem keuangan nasional.

"Kami juga melakukan pengawasan dalam rangka menjaga stabilitas SJK Nasional dan memastikan LJK telah melakukan langkah-langkah antisipasi agar risiko likuiditas, risiko kredit, dan risiko pasar tetap terjaga," kata Muliaman. (poy)

(da/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section