1. HOME
  2. FINANCE
HARGA MINYAK

Harga Minyak Dunia Naik Tiga Persen pada Kisaran US$37/Barel

Meski demikian harga minyak masih dalam tekanan karena pasokan masih melimpah.

By Rohimat Nurbaya 30 Desember 2015 13:57
Ilutrasi pengeboran minyak (huffpost.com)

Money.id - Harga minyak dunia melonjak tiga persen di penghujung 2015. Kenaikan tersebut berhasil menambal kerugian hari sebelumnya.

Seperti dikutip dari Yahoo Finance, American Petroleum Institute (API) melaporkan permintaan minyak Amerika Serikat sendiri naik hampir tiga juta barel per minggu.

Berdasarkan data dari West Texas Intermediate (WTI) perdagangan minyak mentah AS ditutup naik lebih dari US$1 per barel. Faktor penyebab tertekannya harga minyak adalah cuaca dingin di Amerika Serikat.

Harga minyak dunia naik setelah ada berbagai laporan positif dari API. Harga minyak Brent naik ditutup pada harga US$37,79 per barel, jumlah tersebut naik US$1,17 atau 3,2 persen. Sekitar 40 menit setelah adalaporan API, Brent naik 76 sen menjadi US$37,38.

Sementara itu harga minyak WTI ditutup pada harga US$37,33 per barel. Jumlah tersebut naik US$1,06 atau 2,9 persen. Setelah ada laporan API, harga minyak WTI naik 52 sen jadi $37,33.

Meski demikian para pedagang dan analis mengatakan, harga minyak masih di bawah tekanan karena melambatnya permintaan global, sedangkan pasokan dari OPEC masih berlimpah.

"Fundamental tetap masih sangat lemah," kata analis ING Bank Hamza Khan.

Meski harga minyak Brent dan WTI mengalami kenaikan tiga persen, namun jumlah tersebut masih dua pertiga lebih rendah dari harga minyak pada 2014.

Pada Senin, salah satu negara OPEC, Arab Saudi mengumumkan rencana untuk pemotongan produksi minyak, caranya dengan meningkatkan pendapatan negara melalui sektor non minyak.

Produksi minyak dunia tahun ini telah melampaui permintaan sebesar 2 juta barel per hari. Tapi meski demikian pada 2016, Iran diperkirakan akan menambah ekspor minyak setelah sanksi embargo ekonomi dari negara minyal lepas.

"Iran sedang siap-siap membanjiri pasar dengan 500 ribu barel per hari dalam beberapa minggu setelah sanksi dicabut," kata kepala strategi komoditas di Saxo Bank, Ole Hansen.


Suka Artikel Ini? Klik Like

(rn/rn)

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section