Money.id -  

Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menilai bahwa perekonomian global terus melemah dalam beberapa waktu terakhir dan "sangat rentan terhadap guncangan yang merugikan."

Dikutip dari laman BBC, 25 Februari 2016, IMF menilai pelemahan lanjutan itu datang di tengah peningkatan turbulensi keuangan dan jatuhnya nilai aset-aset. Rencananya, laporan IMF ini akan disampaikan dalam pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 yang akan berlangsung di Shanghai, China pada pekan ini.

IMF juga menilai, perlambatan ekonomi China menambah kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi global tersebut. Maklum saja, perekonomian Tiongkok yang merupakan terbesar kedua di dunia, tumbuh pada tingkat paling lambat dalam 25 tahun terakhir.

Selain faktor pelambatan ekonomi Tiongkok, IMF juga menilai ancaman ekonomi global juga datang dari beberapa faktor lain, seperti jatuhnya harga-harga komoditas, konflik geopolitik, dan jatuhnya harga minyak dunia. Secara spesifik, IMF menyebut krisis pengungsi Suriah dan penyebaran virus Zika sebagai isu geopolitik yang mengancam ekonomi. 

Badan peminjam dana moneter inipun menyerukan agar negara-negara G20 memikirkan rencana dan mekanisme baru untuk melindungi negara-negara yang ekonominya paling ringkih. "G20 harus punya rencana terkoordinasi dalam menggunakan ruang fiskal untuk meningkatkan investasi publik," demikian laporan IMF itu, seperti dikutip dari laman Aljazeera.com.

Sebelumnya, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global. Tahun ini, kegiatan ekonomi diharapkan bisa meningkatkan 3,4% dan 3,6% pada tahun 2017.