1. HOME
  2. FINANCE
JOKOWI

Hasil Rembukan Pemimpin ASEAN, Obama dan 3 CEO Perusahaan Teknologi

Ketiga CEO menekankan arti penting kemitraan antara pemerintah dengan swasta dalam bentuk Public Private Partnership.

By Adhi 18 Februari 2016 14:00
Presiden Jokowi di KTT ASEAN-AS (Merdeka.com)

Money.id - Salah satu agenda utama di gelaran KTT ASEAN-AS adalah sesi dimana Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama mengundang tiga CEO ekonomi digital di AS. Sesi ini dilaksanakan di Interactive Gallery, Sunnylands Center & Gardens, California.

Menurut keterangan pers yang dirilis Tim Komunikasi Kepresidenan, ketiga CEO yang hadir adalah CEO Microsoft Satya Nadella, CEO IBM Ginni Rometty dan CEO CISCO Chuck Robbins.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi yang turut hadir dalam pertemuan itu mengatakan, ketiga CEO tersebut memberikan pandangan terhadap isu inovasi dan entrepreneurship.

Pandangan dari tiga CEO tersebut, tutur Menlu Retno antara lain menekankan pentingnya penggunaan teknologi untuk melakukan lompatan bagi pemerintah sehingga dapat melayani masyarakat dengan lebih baik serta dapat meningkatkan perekonomian.

Untuk itu, dalam pandangan tiga CEO ditekankan arti penting kemitraan antara pemerintah dengan swasta dalam bentuk Public Private Partnership. Selain itu, para CEO memandang penting regulatory environment.

Terhadap apa yang disampaikan oleh ketiga CEO, Presiden Obama secara khusus memberikan pandangan yg diambil dari pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa teknologi harus dapat memberdayakan UMKM dan dapat mempersempit gap pembangunan. Intinya, teknologi harus bermanfaat bagi rakyat.

Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Indonesia diakui memiliki potensi yang besar di bidang ekonomi digital. Pada tahun 2014, tercatat transaksi e-commerce Indonesia mencapai US$12 miliar. Mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2013 yang berada pada posisi US$8 miliar.

Indonesia memiliki aset untuk mendongkrak industri digital. Antara lain jumlah kelas menengah yang terus meningkat, akses yang lebih besar terhadap teknologi, termasuk perangkat mobile, serta populasi pemuda yang sangat progresif.

Ratusan start-up tumbuh dalam beberapa tahun terakhir dan terus berkembang. Indonesia juga telah meluncurkan Roadmap e-Commerce Nasional dengan nilai US$130 miliar dan menciptakan 1.000 tecnopreneurs dengan nilai bisnis yang diperkirakan bisa mencapai US$10 miliar pada 2020 mendatang. Ini adalah langkah langkah besar untuk mendorong inovasi teknologi sehingga bermanfaat bagi rakyat.

 

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section