Money.id - Pemerintah Indonesia akan lebih terbuka dengan investor asing yang masuk. Menteri Perdagangan RI akan segera mengumumkan regulasi terbaru terkait hal tersebut.

Dikutip dari Bloomberg, investasi asing tersebut diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,2 persen pada tahun ini. Investasi asing itu diharapkan bisa meningkatkan belanja pemerintah untuk mendukung berbagai pembangunan insfrastruktur.

Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan kabinet pada Rabu 10 Februari 2015, untuk membahas revisi daftar negatif investasi. Dokumen tersebut menentukan sektor ekonomi terbesar di Asia Tenggara yang terbuka untuk modal asing.

"Kami membuka dan rasionalisasi investasi," kata Menteri Perdagangan Thomas Lembong. "Ini adalah dorongan besar. Dulu kami telah jatuh dari tempat kami seharusnya," lanjut ulusan Harvard University tersebut.

Sejak menjabat pada Oktober 2014 Presiden Jokowi telah berupaya meningkatkan belanja infrastruktur dan melaksanakan reformasi birokrasi untuk memperbaharui perekonomian Indonesia.

Rupiah unggul dibanding mata uang negara-negara berkembang lain dalam empat bulan terakhir hingga Januari 2016. Sementara itu pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam tiga bulan terakhir selama 2015 mencapai 5,05 persen.

Lembong menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini sekitar 5,1 hingga 5,2 persen. Kemudian, selama 2015 Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 4,79 persen setelah melambat sejak 2019.

Kemudian investasi asing langsung naik 7 persen dalam tiga bulan terakhir 2015 dari kuartal sebelumnya. Sementara itu selama 2015 investasi Indonesia naik 3 persen.

"Kami melihat stabilisasi keuangan sekarang," kata Lembong di kantornya, Jakarta Pusat. "Program Infrastruktur kami sekarang seperti bola salju yang terus membesar," ucap dia.