1. HOME
  2. FINANCE
BISNIS

Clothing Line, Usaha Pilihan Para Pebisnis Muda

Banyak clothing line yang bisnisnya sudah merambah hingga ke pasar internasional.

By Dian Rosalina 11 Oktober 2015 09:02
Ilustrasi bisnis clothing line (Pixabay)

Money.id - Clothing line telah menjadi usaha yang banyak disukai para pebisnis muda. Seperti brand clothing Peter Say Denim yang telah lebih dulu merambah pasar internasional. Terinspirasi dari kesuksesannya, banyak clothing line mulai bermunculan di Indonesia.

Misalnya brand Heyho, clothing line yang telah berdiri sejak 2013 ini selalu mengikuti ajang seperti Jakcloth atau acara-acara musik yang menyediakan cloting exhibition. Barang-barang yang dijual pun bermacam-macam misalnya seperti kaus, flannel, celana, topi, jaket, dan lain-lain. Kualitas barang yang dijual tidak jauh beda dengan barang toko.

"Barang-barang yang dijual tidak jauh beda kualitasnya dengan yang ada di toko, kok," kata Ocha, perwakilan owner Heyho saat berbincang dengan Money.id di acara HAI Day 2015, Sabtu 10 Oktober 2015.

Ocha mengatakan, ini bukan kali pertama bagi Heyho mengikuti acara-acara sejenis HAI Day dan Jakcloth. "Karena dari acara seperti ini omzet penjualan kami ikut naik. Selain itu kita juga memberikan penawaran seperti beli satu gratis satu," kata Ocha.

Untuk dua hari ajang HAI Day, Heyho menargetkan pendapatan sebesar Rp200 juta.

Berbeda dengan Kevas.co, clothing line ini sudah berulang kali mengikuti event yang sama dengan menampilkan knitwear sebagai koleksi andalannya. "Koleksi yang paling banyak dicari konsumen Kevas.co sih biasanya knitwear dan flannel-flannel kita," kata Kevin, selaku owner Kevas.co.

Range harga yang ditawarkan untuk event biasanya mulai dari Rp100 ribu hingga Rp200 ribu. Meski harga yang ditawarkan terkesan murah, toko-toko ini pun juga memberi penawaran seperti beli satu item gratis satu untuk menarik banyak konsumen. Sedangkan Kevas.co menargetkan pendapatannya Rp30-35 juta.

Walaupun banyak brand clothing line besar di acara festival seperti HAI Day, ada beberapa clothing line kecil yang sedang naik daun ikut menampilkan koleksinya. Moodswing misalnya. Toko yang baru berdiri di Jakarta Selatan ini baru pertama kali mengikuti ajang clothing exhibition yang diadakan Hai Day.

"Kita baru pertama kali sih ikut event seperti ini. Memang agak sepi standnya, karena tempatnya di pojok," ungkap Adri, owner Moodswing.

Bagi clothing line pemula seperti Moodswing, omzet penjualannya tidak sebesar brand-brand besar yang sudah ada. Toko yang menampilkan lima item di setiap modelnya ini, hanya menargetkan Rp5 juta untuk event Hai Day.

Namun kesuksesan ini, tidak terlepas dari kerugian yang diterima. Pengamanan yang minim saat event terkadang membuat beberapa barang hilang karena luput dari pengawasan. "Pernah sih berapa barang diambil gitu, kalau kita lagi tidak melihat. Bisa sampai 10 item baju yang pernah hilang," cerita Ocha.

Tidak seperti Heyho, Kevas.co sangat memperketat pengamanan tokonya saat event berlangsung. Hingga tidak ada satupun yang terlepas dari pengawasan penjaga toko atau keamanan yang berada disekitar tokonya. "Kami selalu tanya dengan penjaga tokonya, atau petugas keamanan disetiap event, apakah ada yang mencurigakan. Untungnya selama ini kami tidak pernah kecolongan," ungkap Kevin.

Tertarik untuk berbisnis clothing line juga?

(da/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section