Money.id - Coba bayangkan jika karbon dioksida (CO2) yang ada di udara, bisa diubah menjadi sebuah produk yang berguna seperti: bahan bakar, material bangunan, atau bahkan soda kue. Tentu itu akan sangat membantu dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, memperlambat perubahan iklim dan tetap menghasilkan uang.

Memang ini kedengarannya gila. Namun faktanya, teknologi itu telah digunakan dan perusahaan tersebut mampu mengolah limbah CO2 menjadi produk komersial.

Dikutip dari laman The Guardian, Minggu 4 Oktober 2015, perusahaan Novomer yang terletak di Massachusetts, Amerika Serikat ini telah berhasil mengonversi gas menjadi polimer dan plastik. Cara kerjanya menggunakan metode bioteknologi dimana sampah CO2 itu menjadi pakan bakteri yang nantinya akan memproduksi etanol dan diesel.

Dalam upaya mengurangi CO2, teknologi ini pun telah banyak digunakan oleh perindustrian. Namun karena jumlah karbondioksida tak sedikit, Universitas George Washington pun turut melakukan penelitian terkait limbah di udara itu.

Para ahli mengubah CO2 menjadi graphene karbon nanofibres yang berfungsi untuk memperkuat material pesawat terbang, mobil, turbin angin, dan alat olahraga. Saat ini, mereka masih berusaha untuk menghasilkan nanofibres berbiaya rendah sehingga mereka dapat menggunakannya untuk memperkuat bahan bangunan dalam jumlah yang signifikan.

Menghasilkan uang dari limbah karbon dioksida ini adalah cara menarik untuk mengatasi perubahan iklim dunia. (ita)

Laporan: Dian Ardiahanni