1. HOME
    2. FASHION-BIZ
FASHION

Sejarah Perang Dingin Louis Vuitton dan Hermes

By Dian Rosalina 19 Januari 2016 14:42
Perseteruan Saham

Sama-sama sukses di bidangnya, membuat Hermes dan Louis Vuitton harus bersaing secara dingin untuk mendapatkan tingkat tertinggi dalam penjualannya. Tas mewah dari Perancis ini telah terlibat dalam perseteruan lama.

LVMH ini dikabarkan berusaha mengambil alih milik keluarga Hermès, mengambil menusuk di satu sama lain dalam serangkaian pengaduan masyarakat. LVMH, paling dikenal sebagai pemilik Louis Vuitton, mengakuisisi saham 17,1 persen di Hermès pada bulan Oktober 2010, dan sejak itu mengangkat sahamnya di Hermès ke lebih dari 22 persen.

Hermès adalah merek mewah kedua yang paling berharga di dunia, dan saham yang signifikan di merek akan membantu LVMH, peritel mewah terbesar di dunia, memperluas jangkauannya. Hermès, yang dikenal untuk syal luxe dan tas, menuduh LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton dari insider trading dan memanipulasi harga saham di keluhan diajukan dengan pengadilan Paris awal tahun 2014 lalu.

Dikutip dari Business Insider, Selasa 19 Januari 2016, LVMH telah menggunakan pasar celah untuk memotong persyaratan untuk menyatakan pembelian saham ketika awalnya membeli ke Hermès. Sekarang, LVMH Louis Vuitton berseteru kembali, dengan mengatakan bahwa akuisisi itu legal dan bahwa pihaknya berencana untuk mengajukan keluhan balasan terhadap Hermès.

LVMH menegaskan bahwa akuisisi kepemilikan sahamnya di Hermès sepenuhnya sah dan bahwa tidak seperti Hermès. Hal itu tinggal menunggu hasil penyelidikan AMF dengan ketenangan pikiran.

LVMH tidak memiliki keraguan bahwa penyelidikan akan menentukan bahwa Hermès memiliki tuduhan palsu dan tidak mempunyai tujuan lain selain untuk fitnah serta melawan hukum merusak perusahaan lain di industri yang sama.

LVMH Group telah tidak punya pilihan selain untuk mengajukan gugatan untuk fitnah, pemerasan dan persaingan tidak sehat. Hal ini jauh dari pertama kali kedua belah pihak telah mengecam satu sama lain secara terbuka selama perkelahian.

Sejauh ini, hukum tampaknya berada di sisi Hermès. Memenangkan kemenangan penting tahun 2013 lalu ketika Pengadilan Tinggi Paris memberi wewenang kepada Hermès untuk memegang saham keluarga mereka sendiri.

Keluarga memiliki lebih dari 70 persen saham Hermes, dan perusahaan yang ia dipegang memberikan keluarga 50,2 persen dari modal dan pembelian prioritas hak perusahaan untuk sisa saham yang dimiliki oleh anggota keluarga. Pembagian saham Hermès telah selesai ditahun 2014 lalu.

Meski begitu, kedua brand mewah tersebut tidak bisa melupakan perseteruan yang terjadi di antara mereka. Dan akhirnya menimbulkan perang dingin hingga saat ini.

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section