Money.id - Laba tahunan Inditex, pemilik jaringan toko pakaian Zara dan Bershka, melonjak hampir 500 juta euro menyusul meningkatnya penjualan sebesar 8,5 persen.

Sebelumnya, laba sebelum pajak perusahaan jaringan toko pakaian terbesar di dunia itu dilaporkan mencapai 3,74 miliar euro pada tahun 2015.

Dilansir dalam laman BBC Minggu 20 Maret 2016, pada tahun lalu Inditex membuka 330 toko baru sehingga jumlah jaringan toko perusahaan Spanyol itu mencapai 7.000 toko di 88 negara.

Inditex mengatakan akan terus memperluas toko fisik dan memasang strategi untuk penjualan online secara global. Perusahaan juga berencana untuk membuka toko di Vietnam, Selandia Baru, Paraguay, Aruba dan Nikaragua tahun ini.

Meningkatnya laba Inditex, seperti prediksi analis, didorong oleh melemahnya euro terhadap sekitar 60 mata uang asing.

Penjualan bersih naik 15,4 persen menjadi 20,9 miliar euro, dengan jaringan toko Zara membukukan kenaikan sebesar 17,5 persen menjadi 3,6 miliar euro.

Sementara penjualan Bershka naik 12,7 persen menjadi 1,87 miliar, sehingga menjadi jaringan terbesar kedua Inditex, diikuti oleh Massimo Dutti dengan penjualan hampir 1,5 miliar euro atau naik 6 persen. Penjualan di Pull&Bear melonjak 10,4 persen menjadi 1,41 miliar euro.

Inditex memiliki 152.854 pekerja penuh waktu pada tahun lalu, naik dari 137.054 pekerja.

Perusahaan juga melaporkan awal yang kuat untuk tahun keuangan baru yang dimulai pada bulan Februari, dengan kenaikan penjualan mencapai 15 persen. Lebih baik dari perkiraan Societe Generale yang memprediksi peningkatan sebesar 12 persen.

Saham di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Madrid ini, yang sebelumnya jatuh lebih dari 10 persen dalam tiga bulan terakhir sebagian karena kekhawatiran tentang pergerakan mata uang, naik 0,6 persen ke 29,59 euro dalam perdagangan 9 Maret.

Inditex, yang memiliki valuasi hampir 92 miliar, mengatakan akan meningkatkan dividen sebesar 15,4 persen persen menjadi 0,60 euro per saham. (poy)