1. HOME
    2. DIGITAL
OJEK ONLINE

Master Harvard & Mantan Bos e-Commerce, Nadiem Pilih 'Ngojek' Online

Sebelum membangun Go-Jek, Nadiem adalah co-founder sekaligus Managing Editor untuk Zalora Indonesia.

By Adhi 23 Mei 2016 16:35
Pendiri Go-Jek, Nadiem Makarim (merdeka.com/sari rachma)

Money.id - Beberapa tahun belakangan ini, nama Nadiem Makarim terasa begitu akrab di telinga banyak orang Indonesia.

Ya, pria kelahiran 4 Juli 1984 itu adalah pendiri sekaligus CEO Go-Jek yang merupakan pionir layanan transportasi ojek online di Indonesia.

Jauh sebelum memilih untuk membangun Go-Jek dari nol, Nadiem sebenarnya sudah mengantongi sederet gelar akademis mentereng yang mengantarnya menjadi konsultan bisnis jempolan di sejumlah perusahaan.

Bahkan, putra dari Nono Anwar Makarim ini juga sempat menjadi co-founder sekaligus Managing Editor di Zalora Indonesia, yang merupakan salah satu bagian dari grup e-commerce terbesar di Asia Tenggara.

Berbekal Gelar Master Harvard

Untuk urusan pendidikan formal, Nadiem mengenyam pendidikan SD dan SMP di Jakarta. Setelah itu, ia melanjutkan SMA di Singapura yang juga merupakan tempat kelahirannya.

Dari situ, Nadiem yang berdarah Pekalongan ini melanjutkan studi di Brown University, Amerika Serikat, untuk jurusan International Relations. Ia pun sempat selama setahun mengikuti program foreign exchange di London School of Economics.

Berbekal ilmu yang dimilikinya, Nadiem pun melanjutkan pendidikan di Harvard Business School dan lulus dengan menyandang gelar MBA (Master Business Of Administration).

Dengan gelar mentereng tersebut, tak heran jika Nadiem dapat dengan mudah berkarier di perusahaan-perusahaan ternama.

Awal karier Nadiem dimulai di perusahaan konsultan bisnis Mckinsey & Company di Jakarta. Kurang lebih tiga tahun ia mengabdi di sana.

Berkat ilmu manajemen bisnis yang dimilikinya, Nadiem pun memutuskan untuk bergabung dengan Zalora untuk mendalami bisnis online. Ia menjadi co-founder sekaligus Managing Editor untuk Zalora Indonesia.

Melihat tren e-commerce yang begitu pesat di Indonesia, ia pun memutuskan untuk keluar dari Zalora dan bergabung sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebuah layanan payment gateway untuk membantu proses transaksi finansial di platform toko online.

SELANJUTNYA >>

Baca juga:

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section