1. HOME
  2. DIGITAL
NEWS

Ingin Merebut Kejayaan, Jepang Bikin Kereta Peluru Tercepat di Dunia

Kereta ini diuji coba di dekat Gunung Fuji tahun lalu dan bisa melaju 374 mil per jam (603 kilometer per jam).

By Rizki Astuti 12 November 2016 13:10
Kereta Jepang Maglev (Dailymail.co.uk)

Money.id - Pada 1964, Jepang membuka jalur rel kereta peluru berkecepatan tinggi yang disebut Shinkansen. Sontak, Negeri Matahari Terbit ini menjadi sorotan internasional. Apalagi pertama kalinya kereta peluru dijalani saat Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade.

Ibu Kota Jepang itu, kembali menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas pada 2020 nanti. Untuk mengulang suksesnya pada 1964, Jepang telah menguji coba kereta maglevic levitation (maglev) baru.

Kereta ini menjadi yang tercepat di dunia setelah melaju 374 mil per jam (603 kilometer per jam) saat diuji coba di dekat Gunung Fuji tahun lalu. Tentu, catatan itu memecahkan rekor dunianya sendiri yang hanya 336 mil per jam (590 km per jam).

Prinsip kereta ini adalah memanfaatkan gaya angkat magnetik pada relnya sehingga kereta mengambang dan berjalan. Sehingga gaya gesek dapat dikurangi dan kereta bisa melaju dengan kecepatan yang lebih tinggi.

Saat ini ada beberapa jalur kereta maglev yang dibuka untuk transportasi umum meskipun dengan kecepatan yang lebih rendah, seperti di Shanghai dan Changsha, China serta Icheon di Korea Selatan.

kereta maglev Jepang
© 2016 money.id/cnn

Kereta maglev bernama Chuo Shinkansen itu akan menghubungkan Tokyo ke bagian selatan kota Nagoya hanya dalam waktu 40 menit. Bahkan lebih cepat daripada naik pesawat terbang. Nantinya, Jalur Chuo Shinkansen akan diperpanjang sampai ke Osaka.

Menurut Manajer di Central Japan Railway Company, Tomoaki Seki perusahaan telah menguji teknologi kereta dengan 16 gerbong itu sejak 1997.

Saat ditanya mengapa pengembangan kereta maglev butuh waktu yang lama, Seki mengatakan selama uji coba pada 1997, kereta maglev mampu mencapai kecepatan 550 km per jam. Namun perusahaan perlu menguji teknologinya agar sesuai dengan standar keamanan.

"Kami terus melakukan perbaikan teknologi dan mencari cara untuk mengurangi biaya operasi, pemeliharaan, dan konstruksi. Ada yang ingin agar kereta maglev tersedia dengan segera. Namun konstruksinya membutuhkan waktu," ujar Seki yang dilansir dalam laman CNN, Sabtu 12 November 2016.

Alih-alih membangun jalur yang melintas daerah pegunungan negara itu, banyak rel kereta maglev diletakkan di bawah tanah. Karena hukum Jepang 2001 menyebut pengembang tidak perlu membeli tanah di atasnya jika membangun ruang untuk kepentingan umum lebih dari 40 meter di bawah tanah.

"Hal ini telah mempermudah para pengembang kereta maglevik untuk memilih rute langsung di bawah daerah perkotaan, seperti Tokyo dan Nagoya," tutur Seki. (poy)

Baca Juga

(ra/ra)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section