1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Anjing-anjing Gagah Ini Selamatkan Nyawa Penduduk Alaska

Kota Nome, Alaska terisolasi oleh musim dingin terburuk selama 20 tahun.

By Azalia Amadea 4 November 2016 09:10
Leonhard Seppala dan tim anjing penyelamatnya (bbc.com)

Money.id - Ada yang mengatakan anjing adalah sahabat terbaik manusia. Pernyataan ini pun terjadi di Alaska.

Pada tahun 1925, kota Nome dilanda epidemi difteri yang menyerang alat pernapasan dan bersifat mematikan. Untuk menyelamatkan penduduk kota, 20 tim kereta luncur yang ditarik anjing jenis Siberian Husky dikerahkan untuk mengangkut obat.

Melansir laman BBC, Jumat 4 November 2016, wabah yang melanda Nome merupakan salah satu yang terburuk. Kota tersebut terisolasi oleh musim dingin terburuk dalam 20 tahun dan tidak ada persediaan serum lokal. Bahkan, seorang dokter memperkirakan akan terjadi kematian masal.

Pada tanggal 24 Januari 1925, Dewan Kesehatan Nome sepakat untuk menggunakan kereta luncur yang ditarik anjing untuk mengangkut obat dari Nenana ke Nome. Dengan bantuan dari US Postal Service, yang secara teratur menggunakan anjing untuk mengangkut surat di Alaska.

Dalam kondisi cuaca buruk seperti itu, obat hanya bertahan enam hari. Jadi anjing-anjing tersebut harus menyelesaikan perjalanan dalam waktu kurang dari seperempat dari waktu normal.

Umumnya dengan jarak 1.085 kilometer baru dapat ditempuh selama 25 hari. Namun Anjing-anjing tersebut menempuh jarak hanya dalam enam hari, melalui kondisi musim dingin yang paling parah selama beberapa dekade.

Tim anjing penyelamat tersebut dipimpin oleh Leonhard Seppala. Dua anjing yang paling terkenal dalam penyelamatan tersebut bernama Balto dan Togo.

Obat tersebut kemudian dijemput oleh Gunnar Kaasen dengan anjing-anjingnya yang dipimpin oleh Balto. Mereka berhasil mengantar obat setengah hari sebelum menjadi kedaluwarsa sehingga menyelamatkan 10 ribu nyawa warga kota Nome.

Kisah ini membuat anjing jenis Siberian Husky menjadi terkenal, dan Balto diabadikan dalam sebuah patung perunggu di New York Central Park.

Baca Juga

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section