Money.id - Di tengah kejayaannya, Facebook menghadapi masalah yang datang dari investornya sendiri. Belum lama ini, dilaporkan, dua pemegang saham publik Facebook melakukan gugatan bersama (class actions) kepada perusahaan sosial media tersebut.

Sial bagi Facebook, gugatan class actions tersebut menurut yang dilansir laman Reuters, Rabu 30 Desember 2015, telah disetujui oleh Hakim Federal Amerika Serikat, Robert Sweet.

Keputusan ini sebenarnya telah dirilis pada 11 Desember lalu, tapi baru diumumkan ke publik pada Selasa, 29 Desember 2015. Dua investor tersebut melayangkan gugatan kepada Chief Executive Officer (CEO) Mark Zuckerberg dan Chief Operating Officer (COO) Sheryl Sandberg.

Awalnya permasalahannya sendiri dimulai pada Mei 2012 silam, tepatnya pada saat Facebook memutuskan untuk go public dan membuka penawaran saham perdana (IPO). Kala itu, Facebook dinilai menyembunyikan resiko kekhawatiran proyeksi pertumbuhan.

Meski sejatinya pengguna Facebook hingga kini terus tumbuh pesat. Namun, Hakim Sweet memperhitungkan data yang mengungkapkan bahwa ada investor ritel dan institusi yang telah kehilangan dananya akibat membeli saham Facebook pada harga tertinggi (inflated price) pada masa awal IPO, yakni senilai US$16 miliar.

Akan tetapi, Facebook menilai gugatan tersebut tidak berdasar. Facebook pun mengajukan banding di pengadilan Manhattan, New York, Amerika Serikat.

Saham Facebook sendiri ada masa awal IPO 18 Mei 2012 dibanderol seharga US$38 per lembar. Namun, harganya anjlok menjadi US$17,55 pada 4 September 2012. Belakangan saham Facebook berhasil melonjak kembali menjadi US$107,26 di bursa Nasdaq per akhir Desember 2015.

Suka Artikel Ini? Klik Like