Money.id - Sistem kartu kredit berbasis chip saat ini tengah dikembangkan di Amerika Serikat. Hal ini guna mencegah pencurian data secara besar-besaran.

Bank yang tidak bisa mengeluarkan kartu chip serta retailer tanpa pembaca kartu chip harus bertanggungjawab jika terjadi penipuan kartu kredit. Peraturan ini dikeluarkan oleh perusahaan kartu kredit seperti Visa dan MasterCard.

Sayangnya, masih banyak para pebisnis yang masih belum sadar akan perubahan ini. Hanya sekitar 30 persen yang telah memasang sistem berbasis chip.

Matt Schulz, seorang analis mengatakan bahwa kebanyakan bank di Amerika memakai kartu chip dan tanda tangan. Cara seperti ini telah digunakan bertahun-tahun, dimana setelah melakukan transaksi, Anda harus menandatangani struk.

Namun ternyata ada cara yang lebih aman yang telah digunakan di Eropa dan Asia, yakni dengan menggunakan chip dan PIN. Hal ini diyakini lebih aman karena menghindari adanya pemalsuan tanda tangan.