Meski neraca perdagangan Indonesia surplus namun, nilai ekspor masih lemah.
By Rohimat Nurbaya 20 Januari 2016 15:15Money.id - Neraca perdagangan RI 2015 mencatatkan rekor tertinggi sejak 2011. Neraca perdagangan 2015 surplus hingga US$7,5 miliar. Jumlah tersebut jauh lebih baik dibandingkan neraca perdagangan 2014 yang mengalami defisit US$2,2 miliar.
"Surplus neraca perdagangan selama 2015 mencatat rekor tertinggi setelah 2011," kata Menteri Perdagangan Thomas Lembong seperti dikutip dari laman resmi Kementrian Perdagangan.
Dia menjelaskan, surplus neraca perdagangan dapat dilihat dari kinerja ekspor Desember 2015 yang meningkat 7 persen dibanding bulan sebelumnya. Jumlahnya menjadi US$11,8 miliar.
Peningkatan ini dipicu oleh naiknya ekspor nonmigas sebesar 10,1 persen. Di sisi lain, ekspor migas turun sebesar 13,2 persen. Membaiknya surplus perdagangan selama 2015 ditopang oleh menguatnya neraca perdagangan dengan Jepang, Korea Selatan, dan Thailand.
"Di sisi lain, neraca perdagangan dengan Hongkong, Belanda, dan Spanyol sempat menekan neraca perdagangan 2015," ucap Lembong.
Namun di sisi lain, nilai ekspor selama 2015 masih lemah yakni hanya mencapai US$150,3 miliar atau turun 14,6 persen.
Penurunan ekspor selama 2015 dipicu oleh masih berlanjutnya penurunan harga komoditas nonminyak di pasar internasional yang turun rata-rata 16,9 persen dan harga minyak yang turun 46,4 persen.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
November 2015, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp4.232 Triliun
19 Januari 2016 16:14Indomaret dan Alfamart, "Singa" Ritel Berebut Kekuasaan di Indonesia
19 Januari 2016 15:35Adira Finance Gelar Kompetisi Inovasi Berbasis Teknologi
18 Januari 2016 16:27