1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

WN China dan Singapura Ikut Melamar Jadi Pegawai Bursa Efek Indonesia

Lowongan tersebut memang dimungkinkan untuk WNA melamar.

By Desy Afrianti 20 Januari 2016 13:10
Ilustrasi bursa saham/Pixabay

Money.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang karier melalui program Capital Market Professional-Development Program (CMP-DP). Rencananya program ini akan dibuat rutin tahunan.

Seperti dikutip dari Merdeka.com, di akhir tahun ini, CMP-DP akan membuka lowongan bagi 30 orang pegawai baru untuk bekerja di tiga lembaga self regulatory organization (SRO) atau lembaga pengatur pasar modal Indonesia dan afiliasinya.

Tiga lembaga tersebut adalah PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Pelamar yang ikut seleksi di program ini tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri seperti China dan Singapura.

Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan mengaku lowongan tersebut memang dimungkinkan untuk WNA melamar. Tetapi, kata dia, sejauh ini WNA yang melamar masih sedikit.

"Cuma satu dua saja (WNA) yang melamar. Kan total pelamar itu ada sekitar 4.200, mayoritas pasti orang kita," kata Nicky Hogan di Gedung BEI, Jakarta, Rabu 20 Januari 2016.

Nicky mengimbau agar pelamar lokal tidak usah khawatir, sebab pelamar dari dalam negeri akan lebih diutamakan.

"Tentunya prioritas kita pastinya untuk kita, bicara pasti untuk masyarakat Indonesia. Prioritasnya pastinya ke sana," ucap dia.

Program CMP-DP BEI juga bisa menjadi ajang bagi pegawai lokal untuk membuktikan bahwa kualitasnya tidak kalah dengan WNA.

"Artinya orang asing saja mau loh bekerja di pasar modal kita. Kenapa kita yang di domestik lokal tidak minat ke sana," ujarnya.

Seleksi yang dibuka sejak Sabtu kemarin ini, dibuka dengan penyaringan yang cukup ketat. Dari total 4.200 pelamar yang mendaftar nantinya hanya akan dipilih sekitar 30 orang.

"Kita bicara ini yang direkrut skillful sudah punya keahlian khusus. Saya hanya melihat positifnya melihat minat mereka terhadap itu jadi tinggi. Jangan dilihat bahwa konteksnya bersaing. Kalau bersaing secara sehat ya bagus kan," kata dia.

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section