1. HOME
  2. OTOTALK
OTOMOTIF

Reinkarnasi Kijang dari Bentuk Kotak Hingga Berotot

Masyarakat Indonesia memberikan nama unik untuk Toyota Kijang ini, dari Kijang Doyok, Kijang Buaya hingga Kijang Super.

By Rohimat Nurbaya 24 November 2015 18:23
All News Kijang Innova (Foto: Money.id/Rohimat Nurbaya)

Money.id - Toyota Kijang jadi salah satu mobil andalan keluarga Indonesia. Kendaraan itu ketika awal diluncurkan pada 1977 lebih sering dipakai jadi mobil niaga.

Pada awal diperkenalkan 9 Juni 1977 Toyota Kijang hadir dalam bentuk pick up. Tetapi setahun kemudian ditangkap oleh sejumlah pabrikan karoseri dengan membuat bentuk minibus. Sehingga mobil tersebut bisa untuk mengantar keluarga.

(Toyota Kijang Generasi Pertama/Foto: favcars.com) 

Ciri khas Toyota Kijang generasi pertama tidak disetai kaca pada pintu, tapi hanya menggunakan terpal. Selain itu hadirnya bonnet atau moncong pada jadi daya tarik tersendiri, sebab dianggap lebih aman ketika terjadi kecelakaan.

Toyota Kijang generasi pertama memiliki sebutan unik oleh masyarakat Indonesia, yakni 'Kijang Buaya'. Jululkan itu muncul karena kap mesin yang overlap hingga mepet ke sisi bodi, sehingga ketika dibuka dianggap mirip buaya yang menganga. Saat itu mesin digunakan adalah 1.200 cc.

Kijang Doyok

Toyota Kijang Generasi Kedua diluncurkan pada September 1981, hadir dengan bodi yang lebih halus, letak engsel pintu yang tersembunyi dan bagian kap mesin yang terbuka hanya di bagian moncong saja.

Pada 1984 Toyota Kijang sedikit mengalami perubahan. Mobil itu akrab disebut oleh masyarakat Indonesia 'Kijang Doyok'. Perbuhannya hanya pada grille dan bumper saja. Saat itu menggunakan mesin 1500 cc.

(Toyota Kijang Generasi Kedua/Foto: Wikipedia/MGafar)

Toyota Kijang generasi kedua ini dinamakan 'Kijang Doyok' karena bentuknya yang kerempeng dan kotak-kotak diidentikan dengan sosok pelawak yang tenar saat itu. Kijang generasi kedua ini diproduksi hingga 1985.

Kijang Super

Toyota Kijang generasi ketiga tenar disebut Kijang Super, mulai diperkenalkan pada 1986. Produksi mobil ini menggunakan terobosan baru yakni menggunakan full pressed body. Tujuannya untuk mengurangi 4-5 Kg dempul yang ada pada bodi mobil.

Kijang super ini hadir dalam dua jenis yakni, tipe sasis pendek (KF40) dan panjang (KF50). Dengan adanya tipe ini penggunaan Toyota Kijang sudah mulai bergeser dari mobil niaga ke mobil keluarga.

(Kijang Super/Foto: Wikipedia/Alex Neman)

Pada 1992 Kijang Super mengalami reinkarnasi yakni hadir dengan teknologi Toyota Original Body. Mobil tersebut jadi minibus pertama dengan kualitas bodi tanpa dempul, setara dengan sedan.

Selain itu ditunjang juga dengan perubahan interior, seperti desain dashboard baru dan ditambah AC double blower. Dapur pacu juga mengalami perubahan yakni penggunaan karburator berbeda.

Pada 1995 Kijang Super mengalami reinkarnasi kembali, terutama pada bagian mesin. Apabila awalanya menggunakan mesin 1.500 cc kini menggunakan 1.800 cc. Dari segi eksterior mengalami perubahan pada grille yang tegak.

Kijang Kapsul

Toyota Kijang generasi keempat terkenal dengan sebutan Kijang Kapsul. Mobil ini pertamakali diperkenalkan pada 1997.

Terjadi banyak perubahan pada Kijang generasi keempat ini, terutama pada aerodinamis dengan lekukan yang lebih halus. Pada generasi keempat juga, hadir untuk pertamakalinya Totota Kijang dengan mesin diesel dan transmisi otomatis.

(Kijang Kapsul/Foto: Wikipedia/Celica21gtfour)

Pada 2000 Kijang Kapsul kembali mengalami penyegaran, terutama pada bagian mesin, yakni menggunakan pengolahan bahan bakar injeksi, bukan karburator lagi. Perubahan lainnya yang dilakukan yakni pada bagian lampu, bumper dan dashboard.

Pada 2002 Kijang generasi keempat ini mengalami penyegaran kembali. Mobil itu akrab disebut Kijang Kapsul Facelift. Perubahan dilakukan pada grille, lampu depan dan lampu belakang yang dilengkapi garnish.

Kijang Innova

Pada 2004, Totoya Kijang melakukan perubahan total dengan meluncurkan Kijang Innova. Saat itu Kijang bergabung dengan proyek global Toyota dalam pembuatan Hilux dan Fortuner. Kijang Innova menjelma jadi MPV sesungguhnya.

 

(Kijang Innova Generasi Kelima/Foto:Wikipedia/Alex Neman)

Walaupun terlihat sangat berbeda dengan pendahulunya, tetapi Kijang Innova tetap memiliki benang merah dengan Kijang Buaya, Doyok dan Super dan Kapsul.

Benang merah tersebut adalah adopsi sasis ladder yang membuat Kijang Innova sedikit berbeda dibanding MPV modern lainnya yang menggunakan konfigurasi monocoque.

Kijang Generasi Kelima ini dibekali sejumlah teknologi khas abad 21 seperti mesin berteknologi VVT-i, diesel common rail, hinggamulti information display dan airbag.

Generasi keenam

Kesuksesan Kijang generasi kelima tersebut, memberikan tantangan tersendiri bagi Executive Chief Designer Toyota, Hiroki Nakajima. Dia mengambangkan Toyota Kijang generasi keenam. Mobil ini terlihat lebih berotot.

Nakajima dan tim kemudian berkeliling ke Negara-negara yang memiliki produk Innova. Tujuannya untuk mengetahui kebutuhan apa yang diingan konsumen.

Pada perjalanan tersebut, Nakajima menemukan banyak pemilik Toyota Kijang Innova melakukan customizing sesuai keinginan, antara lain menggunakan ban lebih besar, seolah mengalihkan kepraktisan dan fungsi dari sebuah MPV.

(All New Innova/Foto: Money.id/Rohimat Nurbaya)

Kemudian dia menyimpulkan konsumen tidak hanya membutuhkan MPV yang fungsional dengan spesifikasi mumpuni, tapi juga menginginkan desain yang modern dan stylish.

Untuk mencapai misi ini, Nakajima mengembangkan Innova berdasarkan dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah mempertahankan DNA sukses yang sudah ada pada Innova dan Kijang terdahulu.

Kemudian pendekatan kedua adalah memanjakan konsumen yang menginginkan nilai baru pada Innova.

Suka Artikel Ini? KLIK LIKE

Baca Juga

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Ototalk Section