1. HOME
  2. OTOTALK
OTOMOTIF

Lima Modifikasi Motor Tak Layak Ditiru

Modifikasi motor tidak sesuai aturan justru akan membahayakan pengendara.

By Rohimat Nurbaya 28 Desember 2015 17:01
Motor menggunakan ban kecil (welovehonda.com)

Money.id - Seorang bikers kadang ingin motor kesayangannya terlihat beda dari orang lain. Salah satu cara ditempuh bikers adalah melakukan modifikasi motor agar tampilannya tidak membosankan.

Tapi ada saja bikers yang melakukan modifikasi tanpa memedulikan pengguna jalan lain. Mungkin ada buta sejenak (black out) karena motor di depan Brosis menggunakan mika rem bening. Mungkin juga ada yang nyaris menabrak akibat ada motor asal belok akibat tidak ada lampu sen.

Dikutip dari welovehonda.com, ada beberapa jenis modifikasi yang tidak perlu ditiru oleh para bikers. Ini daftarnya.

1. Mika Lampu Rem Bening

Penggunaan mika lampu belakang yang berwarna bening sangat mengganggu pengguna jalan lain. Normalnya lampu belakang motor memiliki daya sebesar 25-35 watt atau hampir seterang lampu depan.

Sekarang bayangkan saja bila lampu seterang itu langsung 'ditembakkan' ke depan muka. Secara reflek mata akan langsung menutup untuk menghalangi cahaya yang terlalu silau.

Kemungkinan terburuk apabila nekat menggunakan mika bening, ada kemungkinan akan ditabrak oleh pengguna motor di belakangnya.

2. Spion Minimalis

Banyak orang menyepelekan fungsi dari kaca spion. Buktinya masih ada yang kaca spionnya dilepas, atau dilipat ke arah salah.

Kemudian, tidak sedikit pula yang mengganti kaca spionnya dengan ukurannya tidak sesuai atau lebih kecil.

Memang banyak yang menganggap kaca spion dari pabrikan terkesan mengganggu. Posisinya yang lebar dianggap bikin susah kalo mau nyelip-nyelip. Padahal fungsi dari kaca spion untuk melihat objek yang ada di belakang motor Brosis.

Kalau tidak menggunakan kaca spion, tiap akan belok harus melihat ke belakang. Kemudian ketika akan menyusul kendaraan lain akan melihat ke belakang. Akibatnya konsentrasi akan terpecah. Begitu di depan ada kendaraan lain bisa-bisa pengendara motor akan kaget sendiri.

3. Ban Kecil

Menggunakan ban kecil jadi salah satu modifikasi yang sering dilakukan bikers. Padahal ban standar motor yang sudah didesain sedemikian rupa oleh pabrikan untuk memberikan kestabilan dan kenyamanan dalam berkendara, tapi malah diganti dengan ban yang ukurannya lebih kecil.

Secara logika, menggunakan ban kecil memang akan mendongkrak akselerasi motor. Namun ada banyak yang dikorbankan. Pertama kestabilan, ban kecil memberikan traksi yang sangat minimal ke aspal. Motor bisa cepat oleng.

Kemudian apabila menabrak lubang, dijamin pelek akan langsung penyok. Selain itu menggunakan ban kecil juga akan membebani kinerja bearing atau banyak bengkel di Indonesia menyebutnya 'laher'.

Ketika menghantam lubang, daya yang diterima bearing akan lebih besar dan membuat cepat longgar.

4. Memasang Sirine atau Strobo

Sirine dan strobe lazim digunakan komunitas penggemar riding jarak jauh alias touring. Penggunaan sirine yang tidak pada tempatnya tentu akan mengganggu pengguna jalan lain.

Bunyi sirine dengan kelip lampu strobe menandakan keadaan darurat dan biasanya dipakai oleh ambulans, pemadam kebakaran, atau polisi yang harus buru-buru ke tempat tujuan.

Melakukan touring bukan berarti hak bikers lebih tinggi dari pengguna jalan lain, sehingga harus didahulukan.

5. Meninggikan Shockbreaker

Modifikasi tampilan yang satu ini biasanya sering dilakukan oleh pengguna motor sport yang ingin motornya terlihat lebih tinggi di bagian belakang. Tujuannya untuk posisi duduk lebih menunduk dan lebih sporty seperti motor balap.

Dengan modifikasi ini pengguna motor akan merasakan posis duduk kurang nyaman. Padahal motor didesain untuk dikendarai secara nyaman.

Selain itu banyak peninggi shockbreaker di pasaran terbuat dari bahan yang belum terbukti daya tahannya. Padahal fungsi shockbreaker adalah untuk menyerap guncangan pada motor.

Percuma saja menggunakan shockbreaker yang sangat mahal tapi menggunakan shockbreaker yang tidak kuat menahan beban. Bisa-bisa patah di jalan.

Suka Artikel Ini? Klik Like

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Ototalk Section