Money.id - Bukah hanya di Indonesia saja yang pada jam sibuk, kereta nampak penuh sesak. Jepang yang terkenal dengan transportasi kereta api terbaik di dunia tersebut pun ternyata pada jam sibuk keadaannya lebih parah dibandingkan Indonesia.

Para penumpang kereta bawah tanah khususnya yang hampir tidak pernah bernafas lega jika menggunakan transportasi tersebut. Dari 48 persen orang yang menggunakan jaringan kereta api publik, 22 persen menggunakan jaringan kereta bawah tanah, mengutip laman CNN, Sabtu 10 September 2016.

Sandra Barron, seorang penulis asal Amerika telah tinggal di Tokyo selama lima tahun terakhir. Setelah menghabiskan sepuluh tahun sebelumnya di New York, Sandra mengaku sangat berpengalaman soal kehidupan kereta bawah tanah.

Kendati demikian ia terkadang masih merasa bingung dan kurang siap jika harus bepergian dengan kereta Tokyo yang luas dan sangat padat tersebut.

"Pada jam-jam sibuk para penumpang sebisa mungkin dipaksa masuk. Kadang Anda bisa melihat kaki penumpang tidak menyentuh lantai kereta karena terjepit di antara penumpang yang berjejal," kata Baron.

Oshiya

Jepang memiliki petugas khusus yang dipekerjakan sebagai 'penjejal' atau pendorong penumpang agar dapat masuk ke dalam kereta. Barron mengibaratkan oshiya ini seperti Anda berusaha memasukkan semua cucian ke keranjang sampai muat seluruhnya.

"Tugas oshiya adalah memastikan semua penumpang bisa masuk kereta. Mereka akan mendorong penumpang sampai kereta penuh sesak dan memastikan tidak ada yang terjebak di pintu kereta," ujarnya.

Selain itu, oshiya juga bertugas berjaga digerbong kereta khusus wanita. Di mana petugas-petugas berseragam tersebut harus memastikan keamanan penumpang wanita agar terhindar dari pelecehan seksual di dalam kereta. Selain itu, banyak juga penumpang kereta yang sering tidur seenaknya. (poy)