1. HOME
  2. NEWS
PRODUK INDONESIA

Tingkatkan Daya Saing, Kemendag Rebranding 300 Produk Potensi Ekspor

Program rebranding tersebut bertujuan mengembangkan merek agar semakin dikenal secara luas.

By Rohimat Nurbaya 8 September 2016 15:20
Ilustrasi Produk UKM (Merdeka.com)

Money.id - Kementerian Perdagangan terus memfasilitasi pelaku usaha untuk meningkatkan ekspor. Salah satu upaya yang dilakukan adalah fokus pada pengembangan brand identity.

Untuk itu, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan kembali merealisasikan program rebranding lebih dari 300 brand identity di beberapa provinsi di Indonesia.

"Kemendag memfasilitasi para pelaku usaha berorientasi ekspor agar mereka mampu menciptakan brand identity yang kuat di tengah gempuran produk-produk negara lain di kancah perdagangan internasional," kata Direktur Jenderal PEN Arlinda dikutip dari laman Kemendag.go.id.

Arlinda menuturkan, identitas suatu produk tidak hanya mengandalkan kualitas dan desain yang bagus. Pengenalan merek atau branding yang kreatif dan inovatif akan memperoleh positioning yang bagus dan memperkuat product awareness di benak konsumen.

Kata dia, pada 2016, kegiatan rebranding dilaksanakan di Sumatera Utara, Kepulauan Riau (Batam), Banten, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.

Selanjutnya akan diseleksi 50 pelaku usaha kategori International Corporate and Small Business (ICSB), berdasarkan kriteria innovation and creativity; customer discovery; funding; utilizing information technology; dan business model innovation. Sejak 2011, lebih dari 300 pelaku usaha dari berbagai daerah berpartisipasi dalam program rebranding.

Melalui program tersebut, pelaku usaha mengembangkan merek-merek baru. Merek-merek tersebut antara lain Lomart Gallery (Lombok), Blivahom (Sukoharjo), Pradipta (Bandung), Bodesari Rattan (Cirebon), Wiracana Handfan (Denpasar), Bali Alus (Denpasar), Kupu-Kupu Bola Dunia (Denpasar), Bali.

Kemudian, Tangi (Denpasar), Komar Batik (Bandung), Restu Mande (Bandung), Tama Chocolate Indonesia (Bandung), Rendang Uda Gembul (Bandung), dan Kopi Nusantara (Bandung).

"Pada penerapannya, Kemendag bekerja sama dengan pakar rebranding. Para pelaku usaha diundang pada seminar mengenai pentingnya rebranding. Para pelaku usaha juga belajar mendalami brand positioning dan brand personality masing-masing," ucap dia.

Arlinda menuturkan, keduanya merupakan faktor penting dalam membangun brand identity. Brand identity diwujudkan melalui nama merek, logo, dan warna kemasan yang eye-catching untuk membedakannya dengan produk lain yang serupa agar mudah dikenali dan diingat konsumen.

Kemendag juga akan membantu pelaku usaha mengomunikasikan mereknya melalui berbagai media promosi, seperti kartu nama, brosur, x-banner, kemasan, tas belanja dan label harga. Semuanya merupakan elemen pendukung untuk memperkokoh positioning produk sekaligus perusahaan tersebut.

"Keluaran program rebranding adalah buku rekomendasi rebranding untuk setiap pelaku usaha yang difasilitasi. Pelaku usaha diharapkan dapat memahami brand positioning produknya di pasaran, menciptakan merek baru yang mendukung usaha peningkatan daya saing produk, serta mampu mengkomunikasikan merek tersebut secara konsisten kepada konsumen potensial," kata Arlinda.

Alinda menambahkan, Kemendag telah menyusun serangkaian program untuk mencetak eksportir-eksportir andal sebagai upaya meningkatkan kinerja ekspor nonmigas Indonesia.

Pertama, Fasilitasi Pendampingan Desain (Designer Dispatch Service/DDS) untuk menghasilkan produk-produk ekspor baru berbasis desain kreatif dan inovatif. "DDS merupakan program kolaborasi pelaku usaha dengan sejumlah desainer terpilih," katanya.

Menurut dia, kedua, program rebranding yang bertujuan mengembangkan merek agar semakin dikenal secara luas. Peserta DDS yang juga diikutsertakan pada program rebranding akan menampilkan hasil karya mereka yang telah mendapatkan pendampingan dari para pakar di bidang desain dan merek.

Namun demikian, peserta rebranding tidak hanya para pelaku usaha yang mengikuti program DDS. Pelaku usaha lain yangdinilai memenuhi kriteria penilaian juga memperoleh fasilitasi rebranding. Hasil dari pelaksanaan kedua program tersebut akan ditampilkan pada pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-31 pada 12-16 Oktober 2016, di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

"Melalui program-program pendampingan tersebut, diharapkan produk-produk Indonesia akan semakin menarik minat ribuan pengunjung dan buyer TEI 2016," ucapnya. (poy)

 

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section