1. HOME
  2. NEWS
JOKOWI

Harga Solar Turun Rp200, Berlaku Sabtu Mendatang

Selain Solar, harga Pertamax, Pertalite dan LPG juga turun.

By Dwifantya Aquina 8 Oktober 2015 10:32
Menteri ESDM Sudirman Said (Setkab.go.id)

Money.id - Pemerintah mengumumkan harga baru bahan bakar minyak (BBM) di kantor Kepresidenan pada Rabu malam, 7 Oktober 2015. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, harga baru solar turun dari Rp6.900/liter menjadi Rp6.700/liter.

Harga baru itu akan berlaku pada Sabtu mendatang, 10 Oktober 2015, atau tiga hari setelah pengumuman Paket Kebijakan Tahap Ketiga oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution.

“Solar turun Rp200 dari Rp6.900 menjadi Rp6.700 berlaku mulai tiga hari setelah pengumuman. Jadi, kita kasih kesempatan karena biasanya turun itu memerlukan persiapan logistik,” kata Sudirman Said seperti dikutip dari laman Setkab.go.id.

Menteri ESDM juga menyampaikan, harga avtur internasional turun 5,33 persen atau kira-kira 10 sen per dollar AS, namun untuk domestik turun 15 persen. Mengenai lebih kecil turunnya harga Avtur di dalam negeri ini, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, karena pemerintah punya tugas yang memang harus meng-create seluruh bandara termasuk bandara perintis sementara pemain internasional hanya fokus kepada bandara besar.

“Jadi, di sini Pertamina memberikan diskon penurunan lebih besar untuk yang internasional sementara untuk yang 1,4 persen,” jelas Sudirman.

Untuk harga elpiji (LPG) 12 kilogram, lanjut Sudirman, turun 4,72 persen, dari Rp141.000/tabung menjadi Rp134.300, dan harga tersebut sudah berlaku sejak 16 September lalu.

Kemudian Pertamax turun 2,7 persen, dari Rp9.250 menjadi Rp9.000, berlaku sejak 1 Oktober lalu. Pertalite walaupun masih harga diskon, tetapi Pertamina memberi turun harga Rp100 atau 1,2 persen, dari Rp8.400 menjadi Rp8.300.

Menurut Menteri ESDM Sudirman Said, apabila nanti terjadi proses efisiensi terus menerus dan rupiah terus membaik kemudian harga minyak Indonesia (ICP) mengalami kestabilan, maka Pertamina bisa menyesuaikan sesuai harga keekonomian.

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section