Money.id - Wisnu Wardana, pembuat petisi #RIPYongki di Change.org, meneruskan petisi tolak perdagangan gading gajah ilegal secara online kepada Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Kepolisian RI (Polri), Rabu 7 Oktober 2015.  Petisi itu didukung lebih dari 28.000 tanda tangan. 

Mereka ingin agar Bareskrim Polri mengusut tuntas perdagangan produk-produk yang berasal dari satwa liar, secara online. Lewat petisi ini juga, Wisnu, yang berprofesi sebagai dokter hewan, berhasil mendorong tiga toko online yaitu Bukalapak, Tokopedia, dan Lazada Indonesia untuk mencabut posting-an dan memutuskan hubungan bisnis dengan para penjual produk gading gajah ilegal di paltform mereka.

"Saya mewakili Kabareskrim dan seluruh jajaran memberikan apresiasi atas inisatif warga masyarakat dalam memberikan informasi mengenai perdagangan satwa langka, termasuk gading gajah ini," kata Wakil kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabaresrim) Polri Inspektur Jenderal Polisi Syahrul Mamma. 

Dia menambahkan, pemberantasan perdagangan ilegal satwa langka, khususnya secara online, memerlukan kerjasama antara kepolisian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta warga masyarakat, termasuk pengusaha yang berbisnis secara online. "Kami siap bekerjasama dengan semua pihak untuk menindaklanjuti hal ini."

Pertemuan dengan Wakabareskrim selain dihadiri oleh Wisnu Wardhana sebagai pembuat petisi, dihadiri pula oleh Change.org dan organisasi konservasi WWF Indonesia.

Menurut data WWF Indonesia, kematian gajah akibat perburuan liar memang masih marak. Jumlah kematian gajah karena perburuan liar dalam kurun 1999-2015 adalah 208 ekor.

"Kami mendukung upaya pengusutan pelaku penjualan produk-produk satwa liar, agar diberi hukuman maksimal dan mengimbau agar seluruh bisnis online di Indonesia mempunyai regulasi ketat yang mencegah penjualan produk ilegal di gerai mereka," ujar Fathi Hanif, Manager Advokasi WWF-Indonesia dalam siaran persnya.

(AM/ita)