1. HOME
  2. NEWS
GO-JEK

Begini Cara Go-Box Rangkul Penyedia Layanan Logistik

Go-jek meluncurkan jasa baru bernama Go-Box, diharapkan dapat menuai kesuksesan serupa.

By Dian Ardiahanni 8 Oktober 2015 10:09
Salah satu kendaraan yang digunakan dalam jasa layanan Go-Box (Money.id/Dian Ardiahanni)

Money.id - Perusahaan ojek online, Go-jek, kini meluncurkan jasa baru bernama Go-Box di pameran Indonesia Transport Supply Chain & Logistic (ITSCL) 2015 di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta Pusat yang diselenggarakan pada 7-9 Oktober 2015.

"Go-Box akan mengadopsi model bisnis yang sama dengan Go-Jek," ujar Nadiem Makarim, Rabu 7 Oktober 2015.

Persis dengan Go-Jek, Go-Box pun akan berkolaborasi dengan para penyedia layanan logistik dan pemilik mobil pikap, mobil boks, truk engkel boks, dan truk engkel untuk melayani kebutuhan masyarakat khususnya.

Pria lulusan Hardvard Business School ini menjelaskan, untuk pemesanan Go-Box, calon pengguna layanan cukup masuk ke dalam aplikasi Go-Jek dan memesan mobil boks sesuai dengan banyaknya barang yang akan diangkut serta memasukan data tujuan pengantaran.

Go-Box mempunyai empat tipe mobil pengangkut sesuai dengan ukuran barang yang akan diantar dan tiap jenis kendaraan itu memiliki tarif berbeda.

Untuk mobil pikap, tarifnya Rp7 ribu per kilometer. Untuk mobil boks, tarifnya Rp9 ribu per kilo meter. Kemudian untuk truk engkel, tarifnya Rp10 ribu per kilometer. Dan bagi truk engkel boks, tarifnya Rp12 ribu per kilometer.

Sedangkan bagi para calon pengemudi Go-Box, selama proses perekrutan, pihak perusahaan akan menyeleksi dengan ketat. "Kita harus cek dulu bagaimana latar belakangnya, pernah bertindak kriminal atau tidak," imbuh alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Persis seperti Gojek, sambung Raditya, pengemudi harus memiliki identitas yang jelas, Surat Izin Mengemudi (SIM) yang sesuai dan masih berlaku. Selain itu calon pengemudi pun harus menyerahkan jaminan salah satu surat legal seperti Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), akte kelahiran, kartu keluarga atau buku nikah.

Menurut Bank Dunia, kelemahan Indonesia dalam infrastruktur membuat efektivitas logistik Indonesia secara keseluruhan menurun. Ini menempatkan Indonesia menduduki urutan ke-53 dari 150 negara dalam peringkat Logistic Performance Index yang dikeluarkan oleh Bank Dunia.

"Karena banyaknya permasalahan dalam industri logistik di Indonesia, kehadiran Go-Box ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi para pengguna jasa layanan untuk mengirimkan barang dalam jumlah besar," jelas Nadiem. (dwq)

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section