1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Berhenti Merokok, Indonesia Bisa Hemat Rp217 Triliun

Bila rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari adalah 12 batang dan harga sebungkus rokok berisi 12 batang Rp12.500, maka...

By Dwifantya Aquina 31 Mei 2016 08:02
Ilustrasi rokok (Pixabay)

Money.id - Jika para perokok berhenti merokok dalam satu hari, Indonesia dapat menghemat Rp605 miliar. Bahkan dalam satu tahun bisa menghemat hingga Rp217 triliun.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013 dan riset dari Pusat Data dan Informasi Kementerian kesehatan, jumlah penduduk usia 10 tahun yang merokok 24,3%. "Belanja rokoknya, setiap hari Rp605.004.150.000," kata Tulus dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin 30 Mei 2016.

Sebab, 24,3% itu setara dengan 48.400.322 jiwa. Bila rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari adalah 12 batang dan harga sebungkus rokok berisi 12 batang Rp12.500, maka belanja rokok setiap hari mencapai Rp605.004.150.000.

Menurut Tulus, jika saja uang itu dialihkan untuk konsumsi makanan bergizi seperti susu, daging, telur dan buah, maka akan membawa dampak yang lebih positif terhadap masyarakat.

"Karena itu, peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia sangat relevan. Bila para perokok itu berhenti merokok, satu tahun bisa menghemat Rp217 triliun," tuturnya.

Tulus mengatakan, Indonesia saat ini telah mengalami darurat konsumsi rokok karena jumlah perokok aktif menempati posisi ketiga di dunia setelah China dan India. Perokok aktif di Indonesia saat ini tidak kurang dari 29,3 persen dari total populasi.

"Konsumsi rokok telah memiskinkan masyarakat, khususnya di rumah tangga miskin. Mereka rata-rata menghabiskan satu bungkus rokok perhari," katanya.

Tulus menyebut, data Badan Pusat Statistik (BPS) setiap tahun menyebutkan konsumsi rokok pada rumah tangga termiskin menempati posisi kedua setelah beras, mengalahkan pembelanjaan untuk telur, daging, susu dan pendidikan anak.

Baca Juga

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section