1. HOME
  2. NEWS
NEWS

5 Warga China Ditangkap Saat Bor Tanah TNI AU di Halim

Lima WNA dan dua WNI yang ditangkap ternyata bekerja untuk proyek kereta cepat.

By Dwifantya Aquina 27 April 2016 16:51
Lanud Halim Perdanakusuma (Merdeka.com)

Money.id - Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Halim Perdanakusuma menangkap tujuh orang tak dikenal di wilayah Lanud Halim Perdakusuma, Jakarta Timur, Selasa 26 April 2016. Lima di antaranya merupakan warga negara asing (WNA) asal China.

Mereka ditangkap karena tidak memiliki izin memasuki wilayah terbatas tersebut.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Wieko Syofyan mengatakan ketujuh orang tersebut ditangkap Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Halim Perdanakusuma ketika mereka tengah melakukan kegiatan pengeboran tanah.

"Kejadiannya tadi pagi sekira pukul 09.45 WIB. Kegiatan tersebut dilakukan tanpa seizin pihak Lanud Halim Perdanakusuma karena memang lazimnya itu prosedur yang berlaku," ujarnya dalam rilis yang diterima Money.id, Rabu 27 April 2016.

Ia mengatakan, pada saat dilakukan pemeriksaan, lima orang warga negara asing yang ditangkap tidak bisa menunjukkan paspor. Untuk itu otoritas Lanud Halim Perdanakusuma langsung menyerahkan kelima orang tersebut ke Imigrasi.

"Lima dari tujuh orang WNA yang ditangkap tidak dapat menunjukkan paspor sehingga saat ini mereka langsung diserahkan pihak Imigrasi untuk ditangani," katanya.

Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa kelima WNA China tersebut merupakan karyawan PT. Geo Central Mining (PT. GCM) yang beralamat di Pantai Indah Kapuk, Bukit Golf Jakarta Utara yang merupakan mitra dari PT. Wika (Wijaya Karya) selaku pelaksana proyek KCIC, sementara dua WNI tersebut merupakan karyawan lepas PT. GCM.

Berdasarkan pemeriksaan awal yang dilakukan tim pengawasan orang asing, diperoleh data sebagai berikut:

1. CQ dapat menunjukkan fotokopi paspor.

2. ZH dapat memperlihatkan Kitas.

3. XW dapat memperlihatkan identitas WN China.

4. WJ tidak dapat menunjukkan dokumen.

5. GL tidak dapat menunjukkan dokumen.

Kepala Humas Dirjen Imigrasi Heru Santoto membeberkan keberadaan kelima WNA itu bekerja untuk proyek kereta cepat.

"Mereka kerja untuk proyek jalur kereta api cepat yang merupakan proyek nasional," ujar Heru.

Aktivitas pengeboran tanah tersebut telah berlangung sejak 22 April 2016 dengan tujuan untuk mendapatkan sample komposisi tanah yang akan digunakan dalam pembangunan beton penyangga rel kereta. Ketujuh orang tersebut masuk ke wilayah Lanud Halim Perdanakusuma melalui jalan tol Jakarta-Cikampek kemudian menerobos pagar batas tanah sehingga tidak diketahui oleh personel Lanud Halim Perdanakusuma.

Mereka mengaku tidak mengetahui bahwa tanah tersebut berada di kawasan militer Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, karena letaknya yang berbatasan dengan jalan tol.

Meski demikian, Heru memastikan pihaknya bakal berkoordinasi dengan TNI AU untuk penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section