Money.id - Harga stroberi di Amerika Serikat (AS) belakangan ini mengalami penurunan yang cukup signifikan karena melimpahnya pasokan di pasar. Hal itu karena di AS sedang ada musim stroberi.

Karena musim stroberi di AS baru akan dimulai pada akhir musim semi atau awal musim panas. Itu disebabkan karena bergesernya daerah pemasok stroberi.

Daerah pemasok terbesar semula adalah California. Namun kini telah bergeser ke Florida dan Meksiko, yang merupakan daerah budidaya stroberi besar lainnya.

Seperti yang dilansir Bonappetit, sebenarnya stroberi bukanlah buah yang selalu ada di sepanjang musim. Namun dalam 20 tahun terakhir, permintaan per tahun stroberi selalu meningkat melebihi produksi stroberi di AS.

"Stroberi sekarang telah menjadi salah satu buah segar yang menjadi hidangan utama di meja-meja keluarga AS, selain buah apel,"kata Darryl Mosher, ahli produksi makanan di Culinary Institute of America.

Stroberi bahkan mudah didapatkan di swalayan dan supermarket pada musim dingin. Menurut Mosher, hal itu karena permintaan pasar yang tinggi dan kadang di luar musim panen.

Namun stroberi yang beredar di pasar pada musim dingin itu sedikit berbeda. Buah stroberi tersebut bagian dalamnya putih dan seperti spons di bagian tengahnya. Rasanya juga tidak terlalu manis seperti buah stroberi lokal dari California.

Warga AS mungkin akrab dengan Driscoll's yang memiliki peran penting dalam mendatangkan stroberi tanpa mengenal musim. Perusahaan pemasok ini memiliki perkebunan di hampir semua daerah yang membudidayakan stroberi.

Tahun ini mereka telah mengembangkan 22 jenis varietas baru. "Baik di sini dan di Eropa, kami memiliki 9 program pembudidayaan stroberi yang berbeda," kata Philip Stewart, kepala ilmuwan stroberi di Driscoll.

Keanekaragaman tersebut sangat penting agar stroberi bisa tahan penyakit. Namun mereka juga berusaha menemukan varietas yang memiliki kesegaran yang tahan lama hingga sampai di tangan konsumen.

Petani Lokal

Bersama petani lokal, Driscoll menciptakan pasokan stroberi yang tak ada habisnya. "Saat ini posisinya setiap orang memiliki pasokan, dan permintaan sedang stabil sehingga harganya bisa turun,"kata Chris Romano, kepala produksi Driscoll.

Sementara itu bagi petani lokal, menanam stroberi bukanlah perkara yang mudah. Ahli tanaman dari Penn State University, Kathleen Demchak, mengatakan cuaca di beberapa wilayah bisa berubah-ubah. Selain itu stroberi merupakan tanaman yang membutuhkan kesabaran dalam pemeliharaannya.

"Stroberi tidak bisa terkena hujan atau panas berlebihan. Tanaman ini juga rentan terhadap sejumlah penyakit dan hama,"jelas Demchak.

Dia menambahkan bahwa stroberi adalah tanaman buah yang berumur pendek, sehingga mereka tidak bisa bertahan hidup jika tumbuh bersama dengan gulma.

"Cuaca juga menjadi penyebab harga stroberi tidak stabil. Hal itu pernah terjadi pada akhir tahun lalu," Sarasota Herald-Tribune melaporkan.

Produksi stroberi pada November dan Desember 2015 di Florida turun 25 persen karena musim panas yang lebih panjang dari biasanya. Akibatnya harga grosir stroberi naik menjadi US$27 atau setara dengan Rp356 ribu. Dan pada bulan Februari tahun ini harganya turun di bawah US$10 sama dengan Rp132 ribu, setelah cuaca di Florida kembali membaik.

Jadi harga stroberi bisa naik atau turun tergantung pada cuaca di wilayah tanaman tersebut dibudidayakan.