1. HOME
  2. INSPIRATORY
INSPIRATORY BISNIS

Kisah Mantan Office Boy yang Kini Jadi Pengusaha Sukses

Mas Mono datang dari Madiun ke Jakarta hanya berbekal ijazah SMA.

By Rohimat Nurbaya 20 Oktober 2015 08:02
Pemilik Ayam Bakar Kalasan Mas Mono (Foto: Youtube)

Money.id - Agus Pramono, awalnya hanya office boy. Kini dia sukses jadi pengusaha ayam bakar dengan omzetnya ratusan juta rupiah per bulan. Usaha tersebut diberi nama Ayam Bakar Kalasan Mas Mono.

Mas Mono hijrah dari Madiun ke Jakarta pada 1994. Berbekal ijazah SMA, dia hanya bekerja sebagai karyawan restoran cepat saji, CFC.

Tiga tahun kemudian, tepatnya 1997, Mas Mono pindah kerja. Dia memilih kerja di perusahaan jasa catering yang melayani even khusus.

Pada 1998, krisis ekonomi mendera Indonesia. Perusahaan tempat Mas Mono kerja sepi order. Tak hanya itu, dia bahkan masuk jajaran karyawan yang kena pemutusan hubungan kerja, akhirnya kerja sebagai office boy di perusahaan konsultan.

Memilih bisnis

Mas Mono merasa posisinya sebagi karyawan tidak bisa dipertahankan. Dia memilih keluar kerja dan memulai usaha sendiri.

Dengan modal Rp500 ribu dia memilih jualan pisang cokelat. Sebagian untuk uang muka membeli gerobak, sisanya digunakan membeli bahan baku. Dia jualan keliling ke beberapa sekolah.

Di tengah perjuangannya, pada 2001 Mono melihat ada lapak di depan Universitas Sahid, Tebet, Jakarta Selatan tidak terpakai. Dia langsung membuat warung ayam bakar. Saat itu belum diberi nama.

Didukung istrinya yang jago masak, Mas Mono kemudian beralih profesi jadi penjual ayam bakar. Pertama kali jualan, Mas Mono beli lima ekor ayam, dipotong jadi 20.

Berbekal menu yang khas dan ketekunan, sedikit demi sedikit usaha Mas Mono membuahkan hasil. Dia mampu menjual 80 ekor ayam per hari. Karyawan semula hanya satu orang terus bertambah.

Saat itu, dia menerapkan standar operasional rumah makan besar. Semua karyawan harus memakai seragam, tidak memelihara kuku panjang, tidak berkumis dan tidak berjenggot. Warung Mas Mono terlihat beda dibanding warung kaki lima lain.

Nasib baik

Keberuntungan berpihak pada Mas Mono, salah satu presenter televisi swasta menyarankan supaya dia menjual catering ke tempatnya bekerja, menu ayam bakar Mas Mono diterima.

Tidak puas sampai di sana, Mas Mono terus melakukan ekspansi bisnis, dia buka warung di Jalan Tebet Raya No 57. Meski kecil tapi pembeli membludak, bahkan ada yang rela makan sambil berdiri.

Sukses di tempat tersebut, Mas Mono mengusung nama untuk lapaknya itu, Ayam Bakar Kalasan Mas Mono, lalu menambah warung di Jalan Tebet Timur Dalam. Warung tersebut semula untuk menampung pelanggan lama, tapi malah bisa memperluas pasar.

Kini Mas Mono sudah memiliki 15 cabang di Indonesia dan beberapa cabang di Malaysia. Daging ayam lembut serta bumbu khas Indonesia mampu membuat banyak orang tergila-gila. Dalam sehari tidak kurang dari 600 ekor ayam disajikan untuk para pelanggannya. (ita)

Suka Artikel Ini? KLIK LIKE

 

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section