1. HOME
  2. INSPIRATORY
INSPIRATORY BISNIS

Wanita Cantik Ini Raup Ratusan Juta dari Online Shop

Nilai jual online shop Retail Therapy adalah desain unik dan fresh.

By Dian Ardiahanni 16 Oktober 2015 21:00
Pendiri online shop Retail Theraphy, Kalista Azzahra (Foto: Rohimat Nurbaya/Money.id)

Money.id - Toko daring atau istilah asingnya online shop kian menjamur saja, belakangan ini. Bisnis itu lebih banyak dijalankan wanita, sebab bisa dilakukan secara bersamaan antara usaha dan mengurus keluarga.

Salah satunya Kalista Azzahra (33). Pemilik toko online Retail Therapyitu rela berhenti bekerja demi menjalankan bisnis online. Mantan produser di sebuah stasiun televisi swasta itu kini menjual baju dan sepatu.

"Awalnya hobi, kemudian berani buka usaha," kata Kalista saat berbincang dengan Money.id, di kediamannya, Jalan Haji Sinen, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis 15 Oktober 2015.

Nama Retail Therapy muncul begitu saja dalam pikiran Kalista. Frasa tersebut, memiliki filosofi ketika merasa jenuh, terapi paling baik dengan belanja.

"Kalau mood sudah tidak enak ya belanja saja ke Retail Therapy," kata Kalista.

Dia membangun toko online itu sejak 2010. Saat ini omzet per bulan mencapai Rp200 juta. Semua produk dijualnya hasil produksi dan desain sendiri. Dia menjamin, produknya beda dengan toko online lain.

"Kami selalu update setiap bulan, bahkan ketika banyak ide satu bulan bisa dua desain baru keluar," tuturnya.

Produk di Retail Therapy menyasar pegawai kantoran dan ibu rumah tangga kalangan menengah ke atas. "Baju harganya dari Rp199 ribu hingga Rp285 ribu. Sedangkan sepatu, antara Rp325 ribu hingga Rp350 ribu," ucapnya.

Modal awal

Investasi usaha Rp100 juta. Saat itu, dia bisa memproduksi 50 potong baju. Awalnya pemasaran tidak dilakukan secara online, tapi dijual di sebuah toko berukuran 2x6 meter di kawasan Jalan Cipete, Jakarta Selatan.

"Tokonya kecil sekali, nyewa pula," imbuhnya. Penjualan lewat toko malah tidak memuaskan.

Akhirnya ibu dua anak tersebut mengubah strategi bisnis. Dia memanfaatkan media sosial untuk berjualan, hasilnya lebih efektif.

"Keliatannya tidak enak juga di toko barangnya sedikit, akhirnya saya lebih fokus di online," ucap dia.

Setelah berjalan satu tahun tercetus ide menerapkan one stop shopping dalam bisnis. Dia ingin ketika orang belanja semua barang diperlukan, ada.

Kemudian, Kalista mendesain sepatu wanita, binis pun semakin moncer. Sepatu hasil produksinya lebih laku dibanding baju.

"Biasanya orang ingin komplit dari atas hingga bawah. Kemudian tercetus ide membuat sepatu dari bahan kayu albis," terangnya.

Kalista tidak langsung puas meski produknya laris di pasaran. Dia terus berinovasi dan mendengarkan keinginan konsumen, terutama produk sepatu. Alas kaki hasil rancangannya didesain secara khusus hingga terasa ringan saat dipakai.

Segala jenis kayu telah dicoba guna menghasilkan produk terbaik. Tetapi, menurutnya, saat ini bahan paling baik untuk sepatu wanita adalah kayu albis.

"Biasanya kayu berat, tetapi albis ini ringan. Selain itu, albis sudah tua kekuatannya setara dengan mahogani," jelasnya. 

Lihat Instagram Retail Theraphy di sini.  Lihat juga website Retail Theraphy di sini

Suka dengan artikel ini? KLIK LIKE

(rn/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section