Manfaat antibiotik

Memang, antibiotik akan membantu hewan-hewan ini terhindar dari beberapa penyakit umum saat mereka besar. Tetapi antibiotik ini juga membantu menciptakan penyakit yang super-kebal dari antibiotik, yang dapat menyebabkan beberapa wabah penyakit dari makanan yang serius.

Pernah berpikir mengapa penisilin zaman sekarang tidak sama dengan penisilin 50 tahun yang lalu? Karena penyakit terus beradaptasi dan berevolusi sehingga menciptakan kebutuhan untuk terus memperbarui antibiotik untuk melawan mereka.

Dari perspektif hormon dan kimia, penelitian telah menunjukkan bahwa hormon pada hewan sebelum disembelih menetap dalam daging, dan dapat berubah menjadi bahan kimia yang berbahaya, seperti arsenik. Contohnya, roxarsone, yang umum digunakan dalam pakan ayam untuk menghambat parasit usus pada ayam, dan merupakan bentuk 'arsenik organik'.

Sayangnya, bila dikonversi dalam tubuh dan diekskresikan dalam bentuk kotoran ayam, arsenik organik yang terpapar udara akan menjadi arsenik anorganik, yang diketahui bisa menyebabkan keracunan arsenik pada konsumen.

Hal ini pernah terjadi ketika distributor unggas populer AS Tyson and Perdue menarik peredaran daging produksi mereka secara besar-besaran dalam 10 tahun terakhir.

Sementara badan pengawas obat dan makanan AS, FDA, mendesak Pfizer dan perusahaan farmasi besar lainnya untuk menghentikan penggunaan roxarsone dalam pakan ayam.

Ini hanya salah satu contoh terkenal dari banyaknya jenis hormon dan bahan kimia yang dimasukkan untuk membesarkan hewan ternak dalam beberapa tahun terakhir.

Kemudian, tanaman pangan yang ditanam secara konvensional selalu disemprot dengan pestisida dan herbisida. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, tanaman pangan telah direkayasa secara genetika agar bisa tahan pestisida.

Meski langkah tersebut terlihat sebagai terobosan yang luar biasa, namun penyemprotan bahan kimia beracun secara konstan pada tanaman pangan akan menghasilkan penumpukan residu pada kulit tanaman, dan kadang-kadang residu ini merembes ke bagian dalam buah atau sayur.

Akibatnya, ketika kita makan buah atau sayuran, secara tidak sengaja kita meracuni diri kita sendiri dengan bahan kimia beracun.