1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

Tiga Bank BUMN Layani Kurs untuk Industri Hulu Migas

Kerjasama itu untuk meminimalisasi dampak peningkatan biaya operasional di kegiatan usaha hulu migas.

By Rohimat Nurbaya 25 Maret 2016 15:11
Ilustrasi pengeboran minyak (Pixabay)

Money.id - Tiga Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) sepakat menyediakan pelayanan transaksi nilai tukar terhadap kontrak pembayaran antara perusahaan minyak dan gas bumi (migas) dan vendor.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi mengatakan, kerjasama itu untuk meminimalisasi dampak peningkatan biaya operasional di kegiatan usaha hulu migas. Khususnya disebabkan oleh biaya konversi dari dolar AS ke rupiah dan sebaliknya.

SKK Migas menggandeng Bank BUMN untuk berperan aktif dan bekerja sama agar dapat membantu menekan potensi biaya konversi dolar AS-rupiah–dolar AS untuk transaksi yang dilakukan tersebut.

Caranya, membuat suatu mekanisme yang dapat memberikan pelayanan nilai tukar terhadap perusahaan migas dan vendornya menggunakan kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) tanpa margin (spread nol) dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam Nota Kesepahaman.

"Selain dapat menekan margin nilai tukar, langkah ini bentuk pemberdayaan perbankan nasional," ucap Amien.

Sebelumnya, sejak akhir 2008, SKK Migas telah mewajibkan seluruh transaksi pengadaan barang dan jasa di industri hulu migas melalui perbankan nasional.  

Nilai komitmen tahunan transaksi pembayaran melalui Bank BUMN/BUMD terus mengalami peningkatan. Selama periode April 2009 – Februari 2016, transaksi pembayaran melalui perbankan nasional mencapai US$52,205 miliar atau setara Rp694,06 triliun.

Perbankan nasional juga menjadi tempat penyimpanan dana pemulihan pasca operasi (abandonment and site restoration/ASR).

Sampai 29 Februari 2016, penempatan dana ASR di Bank BUMN telah mencapai US$ 777 Juta atau meningkat 159 persen dibandingkan tahun 2014 yang sebesar US$635 juta atau setara Rp8,44 triliun.

Selain itu, bank BUMN dipercaya menjadi Trustee Paying Agent untuk mengelola penjualan migas beberapa kontraktor kontrak kerja sama (Kontraktor KKS).

Pada periode tahun 2015, total volume transaksi menggunakan jasa Trustee dan Paying Agent di Bank BUMN sebesar US$4,61 miliar atau setara Rp61,28 triliun. (poy)

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section