Money.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku bersyukur atas keputusan Presiden Joko Widodo memilih pengelolaan proyek gas abadi Blok Masela dilakukan di darat. Blok Masela sendiri ada di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.

Menurut Sudirman, sejak sidang kabinet terbatas terakhir pada awal Februari 2016 lalu, dia sudah menyampaikan seluruh penjelasan dan seluruh argumen.

"Tentu saja Bapak Presiden sudah mendengar banyak masukan seperti tadi sudah dikatakan, dan kita menyerahkan sepenuhnya kebijakan kepada Bapak Presiden,” kata Sudirman seperti dikutip laman Setkab RI.

Sudirman mengatakan, selaku penanggung jawab sektor, Kementrian ESDM akan meneruskan keputusan telah diambil oleh Presiden kepada investor dalam hal ini Inpex dan Shell untuk mengaji ulang seluruh usulan, karena harus ditata ulang. 

Kata Surdiman, meski hal ini membawa konsekuensi kemungkinan adanya penundaan pembangunan proyek tersebut.

"Toh memang proses memutuskan investasi kan akhirnya pada tahun 2018. Jadi kita akan sampaikan kabar ini kepada investor melalui surat resmi dari Menteri ESDM," ucap Sudirman.

Sudirman menambahkan, terkait hal itu dia akan meminta kepada SKK Migas untuk membicarakannya dengan lebih detil agar penundaan tidak terlalu panjang.

"Bagaimana pun pesan Bapak Presiden adalah bagaimana caranya memberi manfaat kepada masyarakat dalam pembangunan regional maupun pembangunan ekonomi nasional," tutur Sudirman.

Menteri ESDM meyakini, baik Inpex maupun Shell selaku investor Blok Masela akan tetap bekerjasama karena memang mereka sudah bekerja sejak 16 tahun lalu, dan sudah mengeluarkan biaya untuk eksplorasi sangat besar.

"Jadi kepada mereka kami beri kesempatan untuk mengkaji kembali, tetapi kita akan berusaha agar seluruh pihak memperoleh keuntungan yang maksimal," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sempat terjadi polemik panas antara Menteri ESDM Sudirman Said dan Menko Kemartiman dan Sumber Daya Rizal Ramli. Sudirman ingin pembangunan blok Masela dilakukan di laut (off shore) sementara Rizal Ramli bependapat lebih tepat jika dibangun di darat (on shore).

Polemik itu sempat terbawa ke ruang publik. Juga disertai aksi saling sindir antara Sudirman Said dan Rizal Ramli. Perdebatan panas dua menteri itu kontan membuat Jokowi murka. Ia meminta agar perbedaan pendapat itu tidak dibawa ke ruang publik tapi cukup di rapat kabinet.

Jokowi juga berjanji akan memberi putusan soal itu paling lambat di tahun 2017. Namun, ternyata kemarin Jokowi sudah memutuskan mendukung usulan Rizal Ramli untuk membangun Blok Masela di darat.