1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

Trik Perencanaan Keuangan yang Bisa Jamin Kesejahteraan Keluarga

Hal ini perlu dilakukan meskipun tidak ada satu orangpun anggota keluarga yang memiliki latar belakang sebagai ahli keuangan.

By Dwifantya Aquina 25 Maret 2016 10:29
Ilustrasi keluarga tersandung masalah ekonomi (Dailyfinance.com)

Money.id - Keluarga yang utuh dan harmonis perlu dibangun atas dasar cinta kasih bersama. Cinta memang merupakan salah satu faktor yang menjadi fondasi dasarnya, namun banyak aspek lain yang dapat memperkokoh keharmonisan dan kebahagiaan keluarga.

Berbagai faktor lain seperti kebersamaan, spiritual, lingkungan, dan keuangan merupakan faktor-faktor yang membantu menunjang kehidupan keluarga.

Bicara tentang faktor keuangan, sebuah keluarga yang baik tentu perlu memiliki rencana keuangan yang baik untuk menjadi keluarga yang melek finansial. Hal ini perlu dilakukan meskipun tidak ada satu orangpun anggota keluarga yang memiliki latar belakang sebagai ahli keuangan.

Managing Director dari situs pembanding produk keuangan paling populer di Indonesia Halomoney.co.id, Jay Broekman, menyatakan bahwa kesadaran untuk menjadi keluarga yang melek finansial perlu ditumbuhkan secepat mungkin untuk mengindari masalah finansial ke depannya.

“Keluarga yang tidak melek finansial dan tidak punya perencanaan keuangan memiliki risiko untuk sulit mencapai tujuan keuangannya. Jika Anda tidak punya perencanaan, maka Anda sama saja seperti berjalan di tengah kegelapan. Hanya melangkah tanpa tujuan dengan harapan menemukan jalan keluar dengan sendirinya,” kata Jay melalui keterangan tertulisnya.

Untuk menjadi melek finansial, Anda dapat membaca berbagai tips keuangan atau pengetahuan seputar manajemen keuangan pribadi dan keluarga di berbagai situs dan blog keuangan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, menjadi melek finansial menghindarkan Anda dari masalah finansial seperti pemborosan keuangan yang tidak disadari.

Agar aspek keuangan keluarga tetap terjaga dengan baik, maka Anda disarankan untuk membuat laporan keuangan keuarga. Tidak perlu membayangkan seperti laporan keuangan badan / perusahaan, laporan keuangan keluarga cukup sederhana dan sangat mudah dibuat. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Anda tidak perlu memiliki latar belakang keuangan untuk membuatnya.

Berikut ini merupakan contoh laporan keuangan keluarga sederhana (dalam ribuan Rupiah):

Perencanaan keuangan (Halomoney.co.id)
© 2016 money.id/Halo Money

 

Seperti yang dapat Anda lihat pada contoh tabel keuangan di atas, laporan keuangan atau laporan arus kas sederhana cukup terdiri dari pemasukan dan pengeluaran, pemisahan aktual dan budget, serta selisihnya. Laporan keuangan ini akan lebih mudah jika dibuat di aplikasi pemrosesan data seperti Microsoft Excel, namun Anda juga bisa saja membuatya di buku tulis biasa.

Sebagai permulaan, Anda dapat membuat beberapa kategori pemasukan dan pengeluaran yang lebih detil jika diperlukan. Pisahkan kelompok pengeluaran dan pemasukan seperti contoh pada tabel di atas untuk mempermudah Anda melakukan analisis.

Kolom aktual diisi dengan pengeluaran yang benar-benar terjadi untuk bulan yang bersangkutan, sedangkan kolom budget merupakan jumlah yang dianggarkan akan terjadi untuk bulan tersebut. Kolom budget diisi perlu diisi dulu sebelum memulai periode yang bersangkutan karena nilai budget akan menjadi pegangan untuk pengeluaran keluarga Anda selama bulan tersebut.

Nilai pengeluaran yang dianggarkan dapat disesuaikan dengan mengambil rata-rata pengeluaran historis keluarga Anda selama beberapa bulan sebelumnya. Anda dan pasangan perlu jujur saat mengisi kolom aktual maupun budget agar kalian dapat mengetahui kondisi keuangan keluarga yang sesungguhnya. Selisih lebih dari penghasilan atas jumlah pengeluran merupakan jumlah yang dapat ditabung.

Saat keluarga Anda sudah mulai terbiasa untuk membuat laporan keuangan keluarga sederhana secara teratur, maka Anda perlu memikirkan tujuan finansial keluarga Anda ke depannya. Sebagai contoh, Anda dan pasangan berencana untuk berinvestasi untuk membeli suatu apartemen dengan uang muka Rp 100 juta, sedangkan saat ini keluarga Anda bisa mempertahankan tabungan keluarga sebanyak Rp 2 juta per bulan seperti yang dapat Anda ketahui dari pembuatan laporan keuangan di atas.

Jika tidak ada perubahan, maka Anda dapat membeli apartemen tersebut dalam 50 bulan ke depan (Rp 100 juta dibagi Rp 2 juta) atau 4 tahun kemudian. Dengan memanfaatkan laporan keuangan keluarga, Anda dan pasangan dapat berencana untuk menghemat beberapa pengeluaran agar jumlah yang ditabung menjadi lebih banyak.

Misalnya, berdasarkan diskusi di antara Anda dan pasangan, kalian menemukan adanya pemborosan di belanja rumah tangga dan penggunaan listrik, masing-masing sebanyak Rp 500 ribu. Artinya, Anda bisa menambah penghematan sebesar Rp 1 juta per bulan, sehingga jumlah yang bisa ditabung menjadi Rp 3 juta per bulan. Dengan begini, apartemen bisa dibeli dalam waktu 33 bulan atau kurang dari 3 tahun saja.

Jika penghematan saja tidak cukup untuk memenuhi tujuan tersebut, maka Anda bisa berencana untuk menambah pemasukan dengan membuka bisnis sampingan atau meminjam dari bank seperti menggunakan fasilitas kredit tanpa agunan (KTA). Apapun cara yang Anda lakukan untuk mencapai tujuan finansial keluarga, pastikan agar Anda dan keluarga sudah memperhitungkannya lebih dulu.

Perencanaan keuangan keluarga yang jelas akan membantu Anda dan keluarga menuju dan menjamin kesejahteraan finansial yang lebih baik.

 

 

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section