Harga emas antam masih stagnan pada angka Rp545 ribu untuk ukuran terkecil.
By Rohimat Nurbaya 19 Januari 2016 10:30Money.id - Harga emas dunia mulai stabil setelah terjadi penurunan drastis pada penutupan pekan lalu. Saat itu, harga emas untuk pengiriman Februari turun sebesar US$13,5 atau 1,24 persen pada angka US$1.073,60 per ounce (28 gram).
Dikutip dari Bloomberg, harga emas dunia pada perdagangan hari ini, Selasa 19 Januari 2016 di New York, dipatok sebesar US$1.089,58 per ounce. Jumlah tersebut naik sebesar 0,1 persen dari perdagangan hari sebelumnya.
SP Angel Corporate Finance LLP, Ferguson mengatakan, meski sempat turun harga emas diperkirakan akan naik secara perlahan hingga beberapa waktu ke depan.
"Ini karena pasokan sedang sedikit, kemudian bertepatan dengan banyak yang berminat memanfaatkan emas sebagai safe haven (investasi risiko rendah)," katanya.
Investor emas, beberapa waktu belakangan, sedang berkutat dengan fluktuasi keadaan ekonomi global, seperti melambatnya perekomian China dan turunnya harga minyak dunia.
Emas Antam
Sementara itu, Harga emas batangan Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Aneka Tambang (Antam) naik masih stagnan pada angka Rp545 ribu per gram untuk ukuran yang terkecil.
Dikutip dari logammulia.com, harga emas Antam dengan ukuran terbesar 500 gram dipatok dengan harga Rp252.800.000 atau Rp505 ribu per gram.
Kemudian untuk emas dengan motif batik tersedia dalam dua ukuran, yakni 10 gram dan 20 gram. Emas berukuran 20 gram dipatok dengan harga Rp10.725.000 atau Rp536.250 per gram.
Sedangkan untuk emas motif batik dengan ukuran 10 gram dipatok dengan harga Rp5.560.000 atau Rp556 ribu per gram. Hingga perdagangan pukul 10.30 semua ukuran masih tersedia.
Harga lengkap emas Antam:
(ita)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Adira Finance Gelar Kompetisi Inovasi Berbasis Teknologi
18 Januari 2016 16:27Sanksi Ekspor Iran Dicabut, Minyak Brent Turun hingga di Bawah US$28
18 Januari 2016 12:28