1. HOME
  2. FINANCE
TARIF LISTRIK

Jangkau Pulau Terpencil, PLN Sewa Kapal Listrik Terapung

Rencananya PLN juga akan mendatangkan power plant serupa di beberapa lokasi antara lain Sumatera Utara (240 MW), Kupang (60 MW), Ambon (60 MW).

By Rohimat Nurbaya 18 Januari 2016 15:42
Kapal Pembangkit Listrik Karadeniz Powership Zeynep Sultan (shipspotting.com)

Money.id - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero memastikan kesiaspan pasokan listrik dari kapal terapung. Pasokan listrik itu dikhususkan untuk kawasan pulau terpencil di seluruh nusantara.

PT PLN sudah melakukan tes tegangan dan tes performa mesin. Kapal yang diberi nama Karadeniz Powership Zeynep Sultan itu sedang menunggu proses sinkronisasi dari Kapal menuju jaringan yang ada.

"Kelebihan kapal pembangkit terapung ini selain kapasitasnya besar, juga mudah dipindah ke tempat lain,” kata Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PLN, Machnizon Masri dikutip dari laman resmi PLN.

Machnizon kapal pembangkit listrik terapung yang diimpor dari Turki itu telah merapat di Amurang pada 24 Desember 2015.

Kapal pembangkit listrik tersebut memiliki beberapa kelebihan lain, keberadaan kapal itu membuat PLN lebih punya cadangan listrik bila pembangkit milik PLN memasuki masa overhaul.

"Daya saat beban puncak Wilayah Suluttenggo, mencapai 325 MW, sementara daya mampu adalah 275 MW," ujarnya.

Disewa dari Turki

Machinizon menambahkan, kapal pembangkit listrikl terapung itu disewa dari Turki. Rentang penyewaan dilakukan dalam jangka waktu lima tahun dengan nilai kontrak sebesar Rp1.850 per kWh.

Kata dia, nilai tersebut sudah termasuk bahan bakar. PLN juga hanya akan membayar sesuai listrik yang digunakan saja.

Beberapa keunggulan MVPP diantaranya yakni menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik, penghematan hingga Rp350 miliar per tahun.

Hal tersebut dinilai lebih cepat dalam memenuhi kebutuhan tambahan pasokan listrik di suatu daerah yang sedang kekurangan listrik.

Cocok di Indonesia

Pembangkit listrik terapung dianggap tepat mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan 17.000 pulau. Maka pembangkit listrik di atas kapal yang bisa mobile dari satu pulau ke pulau lain‎ paling cocok dengan Indonesia.

Marine Vessel Power Plant pertama ini dapat dioperasikan dengan dual fuel yaitu jenis heavy fuel oil dan gas. MVPP ini mengandalkan enam unit mesin pembangkit berkapasitas masing-masing 20 MW.

Selain melakukan tes tegangan dan tes mesin, PLN juga telah berhasil melakukan pembangunan tower transmisi 150 kV yang menghubungkan MVPP ke Switchyard untuk selanjutnya disuplai ke Gardu Induk Amurang.

Keberadaan pembangkit ini dianggap sebagai solusi sementara defisit listrik di Suluttenggo, pasalnya wilayah tersebut mengalami krisis listrik selama bertahun-tahun dan belum ada solusi untuk menanganinya.

"Kami harap ini jadi solusi interim defisit listrik yang ada," terangnya.

Rencananya PLN juga akan mendatangkan power plant serupa untuk beberapa lokasi antara lain Sumatera Utara (240 MW), Kupang (60 MW), Ambon (60 MW), dan Lombok (60 MW). (dwq)

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section