1. HOME
  2. FINANCE
KURS RUPIAH

Penurunan Cadangan Minyak AS Pengaruhi Pergerakan Rupiah

Selain itu, pelaku pasar juga melihat hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) di minggu ini yang bernada dovish.

By Rohimat Nurbaya 8 April 2016 10:52
Uang Rupiah (Money.id/Dwi Narwoko)

Money.id - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat terhenti pada akhir pekan ini, Jumat 8 April 2016. Berdasarkan data Dollar Bloomberg Index, rupiah berjaya pada akhir pekan ini namun pada pagi tadi rupiah dibuka melemah 33 poin atau 0,24 persen ke level 13.195 per dolar AS.

Tidak lama setelah pembukaan, tepatnya pukul 08.03 WIB rupiah melemah 29 poin atau 0,22 persen ke level Rp13.192 per dolar AS. Kemudian pada pukul 10.28 WIB nilai tukar rupiah berbalik menguat sebesar 0,06 persen atau 8 poin ke level Rp13.155 per dolar AS.

Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, pengumuman menurunnya cadangan minyak AS membuat harga kontrak minyak mentah dunia dapat kembali mengalami kenaikan. Hal tersebut tentu saja berimbas pada laju pasar saham dan komoditas global dapat kembali mengalami rebound.

Selain itu, pelaku pasar juga melihat hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) di minggu ini yang bernada dovish atau cara pandang seorang pelaku pasar atau market terhadap situasi ekonomi yang akan terjadi dan cenderung memperhatikan aspek risiko lebih kecil membuat laju dolar AS kembali melemah.

"Pelemahan laju USD ini juga diikuti oleh melemahnya Yen akibat aksi ambil untung setelah penguatan signifikan Yen. Kondisi tersebut tentu saja menguntungkan Rupiah sehingga mampu kembali naik," tutur Reza.

Kemudian dari laporan Bank Indonesia, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2016 tercatat sebesar US$107,5 miliar atau setara Rp1.411 triliun, lebih tinggi dibanding posisi akhir Februari 2016 sebesar US$104,5 miliar atau setara Rp1.372 triliun.

Peningkatan tersebut dipengaruhi penerimaan cadangan devisa, terutama berasal dari hasil penerbitan suku global pemerintah dan lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas, yang jauh melampaui kebutuhan devisa antara lain untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Posisi cadangan devisa per akhir Maret 2016 tersebut cukup untuk membiayai delapan bulan impor atau 7,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," jelas Reza.

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section