1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

Gaji Naik, Tapi Tabungan Malah Bobol? Ini Penyebabnya

Makin banyak uang, keinginan untuk meningkatkan gaya hidup pasti ada.

By Dwifantya Aquina 6 April 2016 16:30
Ilustrasi kondisi keuangan memburuk (YouTube)

Money.id - Hal yang paling menyenangkan untuk ditunggu oleh setiap karyawan adalah kenaikan gaji. Selain kenaikkan gaji tahunan, kenaikan juga bisa terjadi ketika pegawai dimutasi ke bagian lain, dipromosi, atau pindah tempat kerja.

Kenaikan gaji seharusnya identik dengan makin banyaknya uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, pernahkah Anda merasa dompet Anda justru makin cepat kosong dibandingkan sebelum naik gaji? Apa sih yang sebenarnya terjadi?

Simak 5 penyebab tak terduga kenapa kenaikkan gaji justru bikin dompet kamu makin kosong berikut ini.

1. Kenaikan gaji tidak sebanding dengan kenaikan pengeluaran

Saat kamu naik gaji ataupun dipromosi, ada kecenderungan Anda akan meningkatkan kebutuhan hidup. Jika gaji naik sebanyak 10%, maka usahakan agar pengeluaran Anda tidak naik mencapai 10% atau bahkan lebih. Malah, jika bisa tetap mempertahankan seluruh kebutuhan seperti sebelum naik gaji, Anda bisa mengalokasikan sekaligus 10% tersebut untuk mengisi tabungan.

Sebagai contoh, kalau gaji Anda naik 10% dari Rp10 juta menjadi Rp11 juta, maka jangan sampai biaya bulanan naik dari Rp7 juta ke Rp9 juta. Kalau begini, Anda bisa jadi tekor Rp1 juta gara-gara kenaikan pengeluaran lebih tinggi dari kenaikan gaji.

Baca juga: Pengen Naik Pesawat Kelas Bisnis Tapi Harga Ekonomis? Simak 6 Caranya!

2. Tingkat Inflasi

Inflasi merupakan proses kenaikan harga barang dan jasa secara terus menerus sepanjang waktu. Kalau 5 tahun yang lalu Anda bisa menggunakan uang Rp10 ribu untuk mendapat 20 buah permen, maka sekarang Anda hanya bisa membeli 5 permen saja dengan jumlah uang yang sama.

Seringkali peningkatan gaji kita tidak sesuai dengan inflasi tahunan, sehingga yang ada justru kita lebih tekor dibandingkan sebelum kita naik gaji. Cermati kenaikan harga-harga barang dan jasa yang biasa Anda konsumsi agar tidak sampai kebablasan dalam mengeluarkan uang.

3. Perubahan gaya hidup yang menjadi lebih tinggi

Seiring berjalannya waktu, keinginan untuk meningkatkan gaya hidup ingin Anda capai. Misalnya, Anda tadinya pergi ke kantor naik angkot tapi sekarang ingin naik motor atau mobil. Anda juga jadi cenderung memilih makan siang di restoran setiap hari daripada makan di kantin karyawan yang harganya jauh lebih murah.

Kalau memang Anda memutuskan untuk meningkatkan gaya hidup, sebaiknya buat perencanaan sederhana tambahan biaya yang akan Anda keluarkan dibandingkan dengan tambahan gaji yang Anda peroleh. Jangan sampai tambahan pengeluaran malah lebih tinggi daripada kenaikan gaji.

Baca juga: Yuk Kenali 5 Kesalahpahaman Seputar Kartu Kredit Beserta Faktanya di Sini!

4. Menghamburkan uang dan tabungan untuk ‘hadiah pencapaian’

Saat naik gaji ataupun dipromosi, ada rasa senang berlebihan (euforia) untuk membeli sesuatu yang mahal sebagai ‘hadiah’ untuk pencapaian diri. Nah, kalau Anda tidak bisa menahan diri, bisa-bisa tabungan langsung habis seketika.

Sebaiknya, sejak awal Anda memang sudah mengalokasikan sedikit penghasilan untuk digunakan membeli ‘hadiah’ tersebut. Jadi, Anda tidak akan memboroskan tabungan utama Anda karena memang sejak awal dana tersebut dikhususkan untuk membeli ‘hadiah’ tersebut.

Baca juga: Daripada Menghamburkan Uang, Mending Susun Strategi Pensiun Dini!

5. Pilih memenuhi keinginan daripada kebutuhan

Saat gaji naik, ada kemungkinan Anda jadi lebih sulit untuk mengontrol keinginan. Akibatnya, Anda malah cenderung ingin menghabiskan uang untuk kebutuhan konsumtif yang tidak membawa manfaat jangka panjang daripada kebutuhan utama Anda sendiri.

Untuk mengerem pengeluaran, sebaiknya batasi jumlah yang ada di rekening transaksi harian dan memindahkan sisanya langsung ke rekening tabungan begitu Anda mendapatkan gaji. Alternatif lain, Anda dapat menggunakan kartu kredit dengan limit yang rendah untuk transaksi sehari-hari, sehingga pemakaian uang Anda juga akan terbatas sesuai dengan limit kartu tersebut.

Kartu kredit juga bisa membantu Anda lebih berhemat kalau jeli memanfaatkan berbagai fitur dan promonya. Misalnya, Anda bisa mendapatkan cash back dengan belanja di supermarket yang bekerjasama dengan bank penyedia kartu kredit tertentu.

Untuk mempermudah melakukannya, Anda bisa memanfaatkan situs perbandingan produk keuangan populer seperti HaloMoney.co.id untuk melakukannya.

Baca Juga

 

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section