1. HOME
  2. FINANCE
NEWS

Menperin Minta Pabrik Barbie Buat Boneka Khas Indonesia

Menperin mengatakan industri mainan merupakan salah satu industri yang memiliki peran dalam kelompok 12 komoditi unggulan ekspor.

By Arry Anggadha 24 Juni 2016 19:01
Menperin Saleh Husin saat berkunjung ke pabrik Barbie, Mattel Indonesia (Kemenperin.go.id)

Money.id - Kementerian Perindustrian mendorong pelaku industri mainan dalam negeri melakukan inovasi dalam memproduksi mainan. Terutama memajukan ciri khas atau karakter budaya Indonesia.

Hal itu ditegaskan Menteri Perindustrian Saleh Husin saat berkunjung ke Mattel Indonesia di Kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ini merupakan pabrik pembuatan boneka Barbie terbesar di dunia.

Dalam kunjungannya itu, Menteri Saleh Husin bahkan meminta kepada Mattel Indonesia memproduksi boneka dengan karakter tokoh cerita nusantara. Tak hanya itu, boneka-boneka itu juga menggunakan pakaian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

"Penggemar boneka di dunia kan sangat antusias kepada sesuatu yang khas. Karakter peminat boneka di mana-mana ialah cenderung mencari sesuatu yang berbeda dan eksklusif. Jadi, jika ada Barbie berpakaian khas Minang, Dayak, Sunda, Bali, NTT, Papua dan lain-lain saya yakin diminati dan diburu oleh penggemar boneka dunia," kata Saleh Husin seperti dikutip dari laman Kemenperin.go.id.

"Apalagi saya lihat sudah ada Barbie yang berpakaian khas Jepang, Korea, suku Indian dan sebagainya," imbuhnya.

Figur boneka unik itu, lanjutnya, juga dapat berkontribusi pada promosi dan sosialisasi produk fesyen tradisional masing-masing daerah di Tanah Air. Selain itu juga meningkatkan kebanggaan serta membantu ‘branding’ dan pemasaran ke pasar global.

Mattel Indonesia merupakan anak usaha dari Mattel Inc yang berpusat di Los Angeles, AS. Selain Barbie, Mattel produk boneka dan mainan seperti Fisher Price, Hot Wheels, dan Thomas & Friends.

Produksinya mencapai 60 juta unit per tahun dan mengekspor lebih dari 3 juta unit boneka setiap bulan secara reguler. Pasar terbesar Mattel Indonesia ialah AS dan Kanada (40 persen), Eropa (35 persen), Amerika Latin (20 persen) dan Asia Pasifik (5 persen).

Dalam lima tahun terakhir, Mattel Indonesia telah mengekspor boneka dengan nilai antara USD 150-200 juta atau setara Rp2-2,6 triliun per tahun. Angka ini tiga kali lipat dibanding capaian tahun 1995.

Lebih lanjut Menperin mengatakan industri mainan merupakan salah satu industri yang memiliki peran dalam kelompok 12 komoditi unggulan ekspor. Tercatat pada tahun 2015, industri mainan telah berhasil mengekspor sebesar USD 456 juta yang setara dengan Rp6,16 triliun jika mengacu pada nilai tukar rata-rata rupiah terhadap dollar AS sepanjang 2015 sebesar RP13.500.

Sedangkan pada kuartal I tahun 2016 sebesar USD 83 juta dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebesar 82.000 orang. "Dari total ekspor tahun 2015 itu, porsi ekspor Mattel sebesar 30 persen. Untuk itu saya menyampaikan apresiasi atas kontribusi Mattel yang signifikan tersebut," ujar Saleh.

Baca Juga

(aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section