1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Waspada Peredaran Uang Palsu Jelang Lebaran, Ini Cara Deteksinya

Uang yang asli mempunyai tanda air (watermark) yang menggambarkan tokoh-tokoh pahlawan nasional.

By Dwifantya Aquina 23 Juni 2016 09:03
Waspada uang palsu beredar jelang Lebaran (setkab.go.id)

Money.id - Jelang hari raya Idul Fitri, aktivitas niaga di tengah-tengah masyarakat sudah pasti meningkat drastis. Apalagi hari Lebaran erat kaitannya dengan mudik ke kampung halaman.

Meningkatnya peredaran uang di masyarakat ini sayangnya kerap dimanfaatkan para pelaku kejahatan dengan cara menipu korban dengan uang palsu.

Untuk mengantisipasi agar tidak menjadi korban kejahatan tersebut, sebaiknya Anda mengenali lebih dulu ciri-ciri uang palsu dan bagaimana cara mendeteksinya.

Hal pertama yang dapat Anda lakukan adalah dengan cara 3D alias Dilihat, Diraba dan Diterawang. Meskipun akhir-akhir ini iklan layanan masyarakat itu sudah hampir jarang, namun cara 3D tersebut masih barlaku dan masih bisa diterapkan.

Dilihat: Kalau dilihat, uang yang asli memiliki warna yang cerah, tidak luntur, warna tidak patah-patah. Sedangkan uang yang palsu berwarna pucat dan seperti luntur. Selain itu uang yang asli mempunyai tanda air yang menggambarkan tokoh-tokoh pahlawan nasional, mempunyai benang tali pengaman yang berada di dalam uang kertas terlihat seperti dianyam.

Kemudian, untuk uang pecahan dengan nilai nominal besar biasanya mempunyai ciri-ciri keaslian tertentu. Misalnya, gambar yang lebih rumit sehingga menyulitkan penjahat untuk menirunya.

Diraba: D yang kedua dari 3D cara mendeteksi uang palsu adalah diraba. Dari segi kertas sebagai bahan pembuatannya, antara uang asli dan palsu biasanya ada perbedaan. Uang yang palsu biasanya berbahan kertas yang tipis, dan mudah lecek. Kalau lecek permukaannya seperti koran. Sedangkan kalau uang yang asli berbahan kertas agak lebih tebal dan halus. Dan bila diusap-usap pada bagian angka akan terasa agak timbul/menonjol.

Diterawang: D yang terakhir adalah diterawang. Setelah dilihat dan diraba kok masih meragukan, cobalah terawang uang tersebut ke sumber cahaya yang kuat seperti matahari dan lampu misalnya. Lihat pada bagian tanda air dan tali pengaman, apakah tercetak baik?

Sesuai dengan perkembangannya, beberapa waktu ini BI mencetak uang dengan teknik cetak tertentu yang lebih sulit untuk ditiru. Karena dalam cetaknya, BI menanamnya fitur-fitur tambahan sebagai ciri-ciri keaslian uang.

Kita sebagai masyarakat bisa mengenalinya menggunakan bantuan alat yang bernama lampu ultra violet. Lampu ultra violet ini harganya sangat murah dan bisa dijangkau oleh masyarakat kelas manapun. Biasanya kasir, toko, dan bahkan warung kecil wajib mempunyai alat ini.

Dengan lampu ultra violet ini, BI memberikan penjelasan berupa panduan mengenali ciri-ciri uang palsu. Secara umum ada delapan poin:

1. Tanda Air (Watermark) dan “electrotype”
Tanda ini jika diterawangkan ke cahaya akan terlihat jelas.
2. Benang Pengaman (Security Thread)
Tanda ini ditanam dalam uang kertas dengan cara seperti dianyam. Bila diterawsngkan ke lampu ultra violet, akan memendarkan cahanya tertentu.
3. Cetak Intaglio
Tanda ini berupa cetakan tanda kasar kalau diraba. Biasanya pada nomor seri dan kalau diterawang dengan lampu ultra violet akan memancarkan warna emas.
4. Gambar Saling Isi (Rectoverso)
Pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika diterawangkan ke arah cahaya.
5. Tinta Berubah Warna (Optical Variable Ink)
Hasil cetak mengkilap (glittering) yang berubah-ubah warnanya bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
6. Tulisan Mikro (Micro Text)
Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar.
7. Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink)
Hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar di bawah sinar ultraviolet.
8. Gambar Tersembunyi (Latent Image)
Teknik cetak dimana terdapat tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section