1. HOME
  2. FASHION-BIZ
FASHION

Online Shop yang Tertipu Bukti Transfer M-Banking Palsu Makin Marak

Banyak konsumen online shop nakal yang kerap memanfaatkan kemudahan transfer via internet banking.

By Dian Rosalina 17 Mei 2016 17:21
Ilustrasi E-Banking (www.cardhub.com)

Money.id - Kemudahan yang ditawarkan oleh beberapa bank membuat pengusaha online shop memanfaatkannya untuk pembayaran mereka. Seperti Internet banking, Mobile banking, dan SMS banking.

Meskipun menggunakan fitur tersebut lebih aman karena bisa langsung memastikan pembayaran itu masuk, tapi pada kenyataannya ada saja oknum nakal yang memanfaatkannya untuk menipu.

Pemilik dari salah satu local brand yang dipasarkan secara online, Ella Es Bonita, Desita misalnya. Ia mengungkapkan pernah nyaris tertipu oleh oknum konsumen yang membeli produknya.

Dia bercerita meskipun sudah memakai fitur E-banking, ia pun pernah tertipu oleh konsumennya. Toko Ella Es Bonita, konsumen yang ingin melakukan pembayaran lewat salah satu e-banking biasanya memberikan bukti lewat screenshot atau gambar yang dikopi lalu dikirim kepada mereka.

Setelah konsumen mengonfirmasi gambar pembayaran dikirim, biasanya Desita selalu cek apakah uang tersebut masuk atau tidak. Kalau tidak, mereka akan menanyakan kepada konsumen sebelum mengirim barang. 

Tapi sayangnya seteliti apapun Desita, nyatanya ia kecolongan nyaris tertipu karena pemakaian E-banking tersebut. 

"Nah waktu itu saya pernah nyaris tertipu oleh konsumen lewat E-banking. Kecolongan oleh teman sendiri malah. Biasanya dia kalau beli, ia selalu kirim bukti screenshot kepada admin lewat BBM. Nah tanpa di cek lagi apakah uang masuk atau tidak, ternyata barang sudah dikirim," tuturnya.

"Setelah lewat satu bulan pas waktunya mengaudit seluruh pemasukan, ternyata tidak ada konfirmasi dari teman saya ini. Ya namanya juga teman ya, saya sih tidak curiga sama sekali. Akhirnya saat dimintai pembayaran, dia mau kok melunasi sebesar Rp200 ribu saat itu," cerita Desita kepada Money.id, Selasa 17 Mei 2016.

Desita menambahkan kesalahan tersebut terjadi karena admin menganggap karena orang tersebut adalah teman dari Desita, jadi tidak terlalu dipermasalahkan. Padahal tidak demikian.

Kini ia lebih berhati-hati memakai fitur E-banking dari bank. Istilahnya setiap pembayaran yang masuk harus dicek ulang kembali agar tidak ada masalah seperti sebelumnya.

"Meski kenyataannya lebih mudah, tapi terus memantau pemasukan lewat Internet banking perlu. Apalagi sekarang ini semakin canggih orang yang pintar mengedit foto," kata Desita.

Pengalaman serupa juga pernah dialami Andini, pemilik online shop fashion wanita di Jakarta. Saat itu ia menerima order cukup banyak dari seorang konsumen.

Tidak tampak gelagat mencurigakan dari oknum konsumen tersebut. Malah, menurut Andini, konsumen itu tampak sabar dan tidak banyak komplain.

"Cepat banget transfernya. Tapi pas saya bilang di mutasi tidak ada transfer atas nama dia, si konsumen ngotot sudah transfer. Akhirnya saya minta tunggu sampai esok hari, siapa tahu nyangkut atau apa, tapi tidak ada juga," katanya.

Saat diberi penjelasan si konsumen awalnya masih bersikeras. Tapi setelah diberi bukti mutasi bahwa tidak ada namanya, tiba-tiba oknum konsumen itu menghilang.

"Hati-hati banget sekarang, sudah banyak yang bisa kasih bukti transfer palsu. Jangan sampai tertipu. Saya sekarang akhirnya pakai cara kasih kode unik di belakang total belanja," tutur dia. (dwq)

Baca Juga

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section