1. HOME
  2. DIGITAL
INSPIRATIF

Mengintip Teknologi Tangan Bionik Tawan 'Iron Man' dari Bali

Apa yang berhasil dibangun oleh Tawan secara teknis tidak jauh berbeda dengan apa yang diciptakan oleh kelompok dokter di Austria maupun VERE.

By Adhi 21 Januari 2016 17:04
I Wayan Sumardana alias Tawan, Iron Man asal Bali (Money.id/Berry Putra)

Money.id - I Wayan Sumardana dijuluki manusia robot. Dia berhasil meciptakan alat untuk menggerakkan tangannya yang sudah lumpuh. Tangan kirinya kini digerakan dengan perangkat hasil karyanya sendiri.

Tawan merancang sebuah alat 'tangan bionik' dari barang-barang bekas. Berbekal ilmu yang dipelajarinya di sebuah SMK di Denpasar dan informasi di internet, Tawan mulai merakit Dinamo, komputer, dan besi menjadi sebuah tangan bionik.

Tak tanggung-tanggung, Tawan pun menyematkan sensor otak agar tangan robotnya itu dapat dikendalikan via pikiran. Proses perakitan robot tangan itu dilakukan Tawan selama dua bulan. Alat sensor pikiran yang dipasang di kepala akan mengalirkan arah gerak ke tangan kirinya melalui alat yang dipasang di punggung dan tangan kirinya.

Sebetulnya, apa yang diciptakan Tawan ini sudah pernah diterapkan oleh kelompok studi dokter di Sekolah Kedokteran Vienna, Austria.

Seperti Tawan, mereka menciptakan sebuah alat yang dapat menerjemahkan sinyal saraf dari otak ke otot lengan.

Oscar Aszmann adalah pelopor operasi bionik sekaligus orang yang memimpin prosedur ini. Dia menjelaskan bahwa sejauh ini sudah ada tiga pasien di Austria yang menjalani prosedur penggunaan tangan bionik yang dapt dikendalikan melalui sesor otak.

"Kemajuan ilmiah yang kita lakukan adalah, bahwa kami mampu membuat dan mengekstrak sinyal saraf baru melalui transfer saraf, diperkuat oleh transplantasi otot. Sinyal dari otak itu kemudian diterjemahkan ke dalam fungsi tangan mekatronika yang solid," jelasnya seperti yang dikutip dari laman Daily Science.

Sebelumnya, tepatnya pada tahun 2012 lalu, kelompok ilmuwan dari negara Eropa yang tergabung dalam penelitian VERE (Virtual Embodiment and Robotic Re-embodiment) berhasil membuat sensor otak yang difungsikan untuk mengendalikan robot.

Sensor otak besutan VERE ini memanfaatkan teknologi Functional Magnetic Resonance Imaging (FMRI). Dengan bantuan teknologi FMRI, robot bisa dikendalikan dengan menggunakan fikiran dari jarak yang sangat jauh.

Apa yang berhasil dibangun oleh Tawan secara teknis tidak jauh berbeda dengan apa yang diciptakan oleh kelompok dokter di Austria maupun VERE. Dengan dana dan alat terbatas, Tawan dapat menciptakan perangkat canggih yang bermafaat bagi banyak orang. (ary)

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section