Money.id - Uber, aplikasi layanan transportasi hari ini, Kamis 21 Januari 2016, mengumumkan peluncuran operasinya di Surabaya. Masyarakat maupun pengunjung Kota Pahlawan kini dapat mengakses Uber untuk menghubungkan mereka dengan pilihan mobilitas perkotaan yang aman, terpercaya, dan terjangkau.

UberX, layanan berbiaya rendah menjadi produk pertama yang tersedia bagi para pengguna di Surabaya.

"Sejak pertama kali kami memasuki pasar Indonesia, kecintaan yang ditunjukkan lewat peningkatan jumlah basis pengendara maupun mitra pengemudi sangat luar biasa. Kami gembira dapat mengembangkan cakupan operasi kami di Surabaya hari ini, sebuah kota yang telah lama masuk ke dalam rencana kami sejak tiba di Indonesia," kata Juru Bicara Uber untuk Asia Tenggara dan India, Karun Arya dalam keterangannya.

Karun menambahkan, Uber memiliki tujuan untuk menyediakan layanan transportasi yang aman, terpercaya, dan terjangkau hanya dengan satu sentuhan, di mana dan untuk siapa saja.

Hal itu juga yang mendorong Uber untuk meluncurkan layanan di Surabaya dengan pilihan pembayaran tunai, sehingga mengakomodasi cakupan pengguna yang lebih luas.

Masyarakat Indonesia sangat antusias menyambut teknologi Uber sejak pertama kali diluncurkan kurang dari dua tahun lalu, sebab kemudahan dalam penggunaannya serta menawarkan keamanan, kualitas, ketersediaan, dan transparansi dengan standar tinggi.

Surabaya merupakan salah satu destinasi tujuan para wisatawan internasional yang mengharapkan cara termudah dan teraman untuk mengelilingi kota. Oleh karena itu, Uber yang digunakan di lebih dari 361 kota di 67 negara merupakan solusi mobilitas terbaik bagi warga kota maupun wisatawan yang menginginkan pilihan mobilitas terbaik dengan kemudahan dan standar tinggi Uber.

Pada Agustus 2014 silam, Ahok, sapaan akrab Basuki, sempat mengeluarkan pelarangan untuk Uber.

Namun kini, per Desember 2015, Ahok telah memberikan "lampu hijau" kepada Uber untuk beroperasi di Jakarta.

Dahulu, Ahok melarang Uber di Jakarta karena layanan taksi itu tidak memiliki surat legalitas perusahaan berbadan hukum dan tidak memiliki kejelasan pajak.

Selain itu, protes keras juga dilancarkan oleh Organisasi Angkutan Darat (Organda) yang menaungi seluruh layanan transportasi roda empat.