Money.id - Belum lama ini Alibaba dikabarkan  telah mengkauisisi e-commrece terbesar di Asia Tenggara, yakni Lazada. Mengenai hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memberikan tanggapannya mengenai langkah tersebut.

Dikutip dari laman Techno.id, Senin 18 April 2016, pria yang akrab dipanggil Chief RA ini menilai kesepakatan antara Alibaba dan Lazada merupakan sebuah langah positif bagi dunia e-commrece, terutama di Indonesia.

Bahkan, dirinya menyatakan bahwa langkah e-commrece asal Tiongkok tersebut memilih Indonesia, menujukkan bahwa negara kita ini dianggap sebagai pangsa pasar yang besar bagi pemain e-commerce.

"Tergantung kita melihatnya seperti apa. Kalau menurut saya itu positif, raksasa dari Asia Utara, Tiongkok melihat Indonesia jadi pasar yang besar. Mungkin, Alibaba punya strategi untuk perluasan ke Indonesia sebagai raksasa Asia Selatan, bisa masuk secara langsung atau masuk melalui perusahaan yang sudah ada di sini," kata Rudiantara.

Memang, jika dilihat melalui pertumbuhan ekonomi antara China dan Indonesia, kedua negara ini memiliki kemiripan dan menunjukkan potensi besar untuk terus berkembang. Posisi Indonesia sebagai negara terbesar di Aisa Tenggara membuat mata Tiongkok cukup perlu ‘dijinakkan’.

"Intinya, Tiongkok melihat Indonesia sebagai kekuatan, setidaknya pasar e-commerce kita besar, apalagi (target) ekonomi digital e-commerce mencapai US$ 130 miliar (sekitar Rp1.712 triliun) pada tahun 2020, itu daya tarik yang luar biasa," jelas Chief RA itu.

Selain itu, Chief RA juga menambahkan bahwa Tiongkok akan menjadi raja di Asia Utara dan Indonesia menjadi raja di Asia Selatan. Hal ini dapat terlihat dari nilai transaksi perdagangan barang tahun lalu di kedua negara tersebut mencapar US$45 miliar, atau sekitar Rp592 triliun.

Memang, jika melihat dari nilai transaksi yang mencapai US$1 miliar atau sekitar Rp13 triliun yang digelontorkan Alibaba untuk akuisisi Lazada merupakan langkah serius Alibaba untuk menjadi e-commerce nomer satu di Asia.