1. HOME
  2. FRESH
FRESH

Manfaat Sinar Matahari untuk Penyembuhan Penyakit

Matahari boleh dibilang sumber penyembuh penyakit yang tidak ada batasnya.

By Rohimat Nurbaya 4 April 2016 10:08
Ilustrasi Sinar Matahari (Pixabay)

Money.id - Manusia punya hubungan unik dengan matahari. Satu saat mereka sangat menginginkan matahari agar bisa berjemur di bawah sinarnya yang indah di pagi hari. Sementara di hari yang lain, mereka menyalahkan matahari karena kulitnya gosong-gosong terkena sinarnya yang panas menyengat.

Dikutip dari Theepochtimes.com, Minggu 3 April 2016, terlepas dari itu semua, sinar matahari adalah sumber energi sangat besar bagi planet bumi dan merupakan penyembuh yang sangat efektif bagi umat manusia.

Matahari boleh dibilang sumber penyembuh penyakit yang tidak ada batasnya. Semuanya berkat Vitamin D yang terkandung dalam sinarnya yang memancar di pagi hari.

Seperti diketahui Vitamin D punya kemampuan ajaib untuk menghambat kanker (hampir 77 persen semua jenis kanker bisa dicegah dengan pemberian Vitamin D saja), mengurangi depresi, meningkatkan kesehatan tulang dan jantung, serta memperbaiki fungsi otak.

Meskipun sering disebut sebagai vitamin sinar matahari, Vitamin D sebenarnya merupakan hormon pengatur saraf.

Hal ini mungkin menjelaskan mengapa pada saat musim dingin atau mereka yang tinggal di wilayah dengan sedikit sinar matahari cepat mengalami perubahan suasana hati, depresi, dan mudah tersinggung.

Tidak ada yang bisa mengalahkan Vitamin D dalam segi jumlah manfaat kesehatan. Sepanjang sejarah, Vitamin D yang berasal dari sinar matahari pagi telah digunakan untuk berbagai macam penyembuhan, seperti:

1. Di Roma, sinar matahari digunakan untuk mengobati epilepsi, kelumpuhan, asma, sakit kuning, kegemukan, penyakit kandung kemih dan penyakit usus.

2. Pada tahun 1700, matahari digunakan untuk meringankan penyakit kudis dan rakitis.

3. Pada akhir tahun 1800-an, matahari digunakan untuk mengobati penyakit akibat infeksi bakteri, termasuk anthrax, kolera, dan disentri.

4. Pada tahun 1903 dan 1905, hadiah Nobel diberikan kepada terapis sinar matahari Finsen dan Koch yang menggunakan sinar ultraviolet untuk mengobati tuberkulosis.

5. Florence Nightingale mendesain ulang banyak rumah sakit di tahun 1900-an untuk terapi sinar matahari.

6. Dr Oskar Bernhard menggunakan terapi sinar matahari selama Perang Dunia I untuk mengobati luka dan mencegah tetanus dan gangraena (penyakit yang disebabkan oleh matinya jaringan tubuh)

7. Terapi matahari juga telah digunakan untuk mengobati penyakit kulit, sistem saraf , sistem muskuloskeletal, sistem peredaran darah, pernapasan, telinga, hidung, dan tenggorokan.

Tetap tidak sampai pada 1920-an terapi matahari kehilangan popularitas karena ditemukannya penisilin, yang diikuti oleh penemuan antibiotik.

Sinar matahari pagi memang sangat kaya Vitamin D. Dan untuk memaksimalkan penyerapannya, Anda bisa berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 15-30 menit setiap hari.

Karena Vitamin D tidak bisa menembus kaca, sebaiknya Anda keluar ruangan agar terpapar sinar matahari secara maksimal - minimal pada kaki dan lengan. Tentu saja jangan memakai sun-block sebelum berjemur matahari di pagi hari.

Jika Anda berada di daerah yang kurang paparan sinar matahari, Anda bisa mengkonsumsi suplemen Vitamin D dalam bentuk Vitamin D3 cair. Vitamin buatan ini bisa dipasangkan dengan bahan-bahan makanan yang mengandung Vitamin K.

Jadi, untuk menjaga kesehatan, tidak ada salahnya meluangkan waktu sejenak di pagi hari untuk berjemur di bawah sinar matahari. Setelah itu baru Anda menggunakan sun-block untuk mencegah kulit terbakar dan terkena risiko kanker kulit. (poy)

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section