1. HOME
  2. FRESH
FRESH

Ilmuwan Temukan Permukaan Panas dan Dingin di Super Earth

Ilmuan NASA petakan planet di luar sistem tata surya, yang disebut 55 Cancri e. Jarak planet tersebut kira-kira 40 tahun cahaya dari Bumi.

By Dian Rosalina 2 April 2016 18:37
Super Earth (blog.al.com)

Money.id - Untuk pertama kalinya, para ilmuwan berhasil memetakan sebuah satu planet di luar sistem tata surya yang dikenal dengan sebutan 55 Cancri e.

Dilansir dari ABC.net, Sabtu 2 April 2016, menurut perhitungan para ilmuwan, planet yang juga dijuluki super earth itu memiliki dua kutub yang aneh. Di satu sisi permukaannya sangat panas dengan lava memijar, sementara di sisi lainnya lebih dingin dengan batuan yang keras.

Temuan tersebut menggunakan teleskop luar angkasa, Spitzer Space Telescope, milik NASA untuk memetakan suhu 55 Cancri e, yang jaraknya kira-kira 40 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Cancer.

Ini adalah pertama kalinya sebuah peta suhu dibuat dari sebuah planet yang besarnya dua kali dari Bumi. Peta tersebut mengungkapkan perubahan suhu yang ekstrem dari satu sisi planet ke sisi lainnya, yang menunjukkan adanya aliran lava.

55 Cancri e terkunci kepada bintangnya oleh gravitasi seperti Bumi kepada Bulan. Ketika planet ini mengorbit bintangnya setiap 18 jam sekali - dan karena jaraknya yang dekat - satu sisi planet ini selalu berada dalam suhu panas yang ekstrem yang disebut dengan 'the day side'.

Sedangkan satu sisi lainnya yang tetap gelap dan dingin disebut dengan 'the night side'. Karena jaraknya yang dekat dengan bintangnya, 55 Cancri e memiliki efek dramatis pada permukaannya.

Sisi yang menghadap bintangnya memiliki suhu yang sangat panas mendekati 2.500 derajat Celcius. Sedangkan sisi gelap tidak kurang dari 1.027 derajat Celcius.

"Kami belum menemukan planet lain yang kecil dan mengorbit sangat dekat dengan bintang induknya, dan relatif dekat dengan kita, sehingga 55 Cancri e menawarkan banyak kemungkinan," kata Dr Brice-Olivier Demory dari Universitas Cambridge Cavendish Laboratory.

"Kami masih belum tahu persis terbuat dari apa planet ini. Semuanya masih teka-teki. Sifat pasti dari planet ini masih belum sepenuhnya dipahami," tambah Dr Demory.

Sementara itu, hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Nature.

Baca Juga

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section